Bagaimana cara Rasul membaca Alquran
Banyak perintah Ilahi yang menjelaskan kepada kita dan menganjurkan untuk senantiasa membaca Alquran begitu juga para sahabat tabiin dan para ulama senantiasa untuk mendawamkan kita selalu membaca Alquran.
Sering kita mendengar bahwa orang yang membaca al-quran akan mendapat pahala satu huruf mendapat 10 pahala.
Inilah yang senantiasa yang diberikan para Mualim kita menjelang Ramadhan.
Apakah ini bermaksud hanya bulan Ramadhan saja? Tentu bukan.
Kebiasaan yang berlaku di masyarakat kita ialah mereka biasanya hanya rajin membaca al-quran di saat Ramadhan tentu ini adalah kejanggalan.
Dikatakan oleh para ulama bahwa mereka yang senantiasa dan sudah bisa membaca al-quran akan tetapi tidak membaca Al Quran 100 ayat per harinya maka mereka ini dikategorikan adalah orang-orang yang lalai. Maka dari itu penting untuk kita selalu beramal membaca al-quran per harinya minimal 100 ayat.
Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang-orang yang lalai.
Diantara penyakit masyarakat kita adalah bahwa mereka yang telah berumur masih saja ada yang tidak bisa membaca Alquran, baik dari kalangan bapak-bapak maupun ibu-ibu.
Dan mereka tahu itu akan tetapi usaha untuk membaca Alquran tidak mereka niatkan dengan tekad yang kuat sehingga mereka malu sama anak-anak mereka.
Padahal perkembangan teknologi tidak ada lagi alasan untuk tidak bisa membaca Alquran.
Begitu banyak jasa yang bisa didapatkan dengan cuma-cuma. Kalau untuk ke mall maka mereka Rela menghabiskan uang puluhan ribu, akan tetapi dalam rangka mengaji dan memberikan pengajian terhadap anaknya mereka seolah menutup tangannya. Pernah saya mendengar dari para ustad untuk membayar iuran sebesar Rp20.000 uang pengajian sangat sulit bagi mereka. Padahal mereka menitipkan anaknya kepada para ulama, sementara dalam berbelanja mereka menitipkan motor menitipkan mobil dengan biaya yang cukup mahal kalaulah sekali parkir 5000 maka dalam seminggu dua kali 10.000 dan dalam sebulan Rp40.000. Maka perhatian mereka terhadap perbelanjaan lebih besar daripada keimanan mereka sendiri. Maka sebagai saudara sesama Muslim sebagai saudara satu keimanan sudah seharusnya saling menasehati satu sama lain. Maka dari itu senantiasalah kita untuk membaca al-quran lalu Bagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi salam dalam membaca Alquran?
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa salah salah salah memotong bacaannya pada setiap ayat beginilah cara membacanya
الحمد لله رب العالمين Kemudian beliau berhenti
Selanjutnya dibaca
الرحمن الرحيم
مالك يوم الدين Kemudian beliau berhenti
Abdullah Bin Abu Qais berkata aku bertanya kepada Aisyah ra tentang bacaan nabi Saw Apakah beliau membisikan bacaannya atau menyarankannya Aisyah menjawab semuanya sesungguhnya semuanya dilakukan orang Solo Solo senam kadang-kadang bagi membisikkan dan karangan yang belum menyaring hanya akan berucap Alhamdulillah yang telah menjadikan perkara ini luas tak terbatas.
Sering kita mendengar bahwa orang yang membaca al-quran akan mendapat pahala satu huruf mendapat 10 pahala.
Inilah yang senantiasa yang diberikan para Mualim kita menjelang Ramadhan.
Apakah ini bermaksud hanya bulan Ramadhan saja? Tentu bukan.
Kebiasaan yang berlaku di masyarakat kita ialah mereka biasanya hanya rajin membaca al-quran di saat Ramadhan tentu ini adalah kejanggalan.
Dikatakan oleh para ulama bahwa mereka yang senantiasa dan sudah bisa membaca al-quran akan tetapi tidak membaca Al Quran 100 ayat per harinya maka mereka ini dikategorikan adalah orang-orang yang lalai. Maka dari itu penting untuk kita selalu beramal membaca al-quran per harinya minimal 100 ayat.
Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang-orang yang lalai.
Diantara penyakit masyarakat kita adalah bahwa mereka yang telah berumur masih saja ada yang tidak bisa membaca Alquran, baik dari kalangan bapak-bapak maupun ibu-ibu.
Dan mereka tahu itu akan tetapi usaha untuk membaca Alquran tidak mereka niatkan dengan tekad yang kuat sehingga mereka malu sama anak-anak mereka.
Padahal perkembangan teknologi tidak ada lagi alasan untuk tidak bisa membaca Alquran.
Begitu banyak jasa yang bisa didapatkan dengan cuma-cuma. Kalau untuk ke mall maka mereka Rela menghabiskan uang puluhan ribu, akan tetapi dalam rangka mengaji dan memberikan pengajian terhadap anaknya mereka seolah menutup tangannya. Pernah saya mendengar dari para ustad untuk membayar iuran sebesar Rp20.000 uang pengajian sangat sulit bagi mereka. Padahal mereka menitipkan anaknya kepada para ulama, sementara dalam berbelanja mereka menitipkan motor menitipkan mobil dengan biaya yang cukup mahal kalaulah sekali parkir 5000 maka dalam seminggu dua kali 10.000 dan dalam sebulan Rp40.000. Maka perhatian mereka terhadap perbelanjaan lebih besar daripada keimanan mereka sendiri. Maka sebagai saudara sesama Muslim sebagai saudara satu keimanan sudah seharusnya saling menasehati satu sama lain. Maka dari itu senantiasalah kita untuk membaca al-quran lalu Bagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi salam dalam membaca Alquran?
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa salah salah salah memotong bacaannya pada setiap ayat beginilah cara membacanya
الحمد لله رب العالمين Kemudian beliau berhenti
Selanjutnya dibaca
الرحمن الرحيم
مالك يوم الدين Kemudian beliau berhenti
Abdullah Bin Abu Qais berkata aku bertanya kepada Aisyah ra tentang bacaan nabi Saw Apakah beliau membisikan bacaannya atau menyarankannya Aisyah menjawab semuanya sesungguhnya semuanya dilakukan orang Solo Solo senam kadang-kadang bagi membisikkan dan karangan yang belum menyaring hanya akan berucap Alhamdulillah yang telah menjadikan perkara ini luas tak terbatas.
Komentar
Posting Komentar