Syarat-syarat al-Jarh dan al-Ta’dil
Syarat-syarat al-Jarh dan al-Ta’dil
Al-jarh wa at-ta’dilmempunyai dua macam syarat, yaitu: pertama, syarat Ulama yang boleh melakukan jarhdan ta’dil dan kedua, syarat diterimanya jarh dan ta’dil.
Adapun syarat Ulama yang akan melakukan jarh dan ta’dilitu, sebagai berikut:
1. Berilmu, bertaqwa, warak dan jujur.
2. Mengetahui sebab-sebab jarh dan ta’dil.
3. Mengetahui penggunaan lafaz dan ungkapan bahasa Arab sehingga lafaz yang digunakan tidak terpakai kepada selain maknanya yang tepat dan tidak menjarh dengan lafaz yang sebenarnya tidak digunakan untuk jarh.
4. Penilaian jarh dan ta’dildari setiap orang yang adil, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun budak diterima.
5. Penilaian jarh dan ta’dildari satu orang dapat dipadakan selama ia memenuhi syarat sebagai penilai. Inilah pendapat kebanyakan Ulama.[1]
Sementara syarat-syarat diterimanya jarh an ta’dilitu, sebagai berikut:
1. Jarh tidak dapat diterima kecuali dijelaskan sebab-sebabnya.
2. Penilaian jarh secara umum tanpa menjelaskan sebab-sebabnya terhadap periwayat yang sama sekali tidak ada yang menta’dilnya dapat diterima.
Komentar
Posting Komentar