prasangka buruk manusia terhadap tuhannya astagfirullah

bismillahi la haula wala quwwata illa billah

dalam sebuah hadis yang terdapat dalam kitab arbain annawawi, dikatakan innallaha tayyibun la yuqbala illa toyyiba. sesunguhnya allah itu bersih, suci, bersih dari noda dan kesalahan. la yuqbalu illa toyyiba: tidak menerima yang bersih lagi baik. persangkaan kita terhadap tuhan kita

kepada hal hal yang dilarang oleh syariat jelas tidak diperbolehkan. dari hadis itu jelas dikatakan bahwa allah tidak akan menerima kecuali yang baik, semisal ada seorang safar melakukan perjalanan namun dalam perjalannya dia memakai pakaian yang haram, makanannya makanan yang haram, lalu bagaimana doanya dikabulkan. kita terkadang baru saja beramal sedikit sudah menuntut nuntut sama Allah, baru aja berinfak batu bata kemesjid masih keingat sampai sekarang padahal itu sudah beberapa tahun yang lalu, baru saja memberikan infak lima ribu kekotak infak di masjid terus di ingat- ingat. subhanallah padahal banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada kita telah melebihi umat- umat terdahulu, kita ambil contoh umat nabi musa bani israel sekaya- kaya mereka rajanya dipangku oleh para pembantunya, kita sekarang ini, berbagai merek mobil, silahkan dipilih, kemudian kalau mereka keringat, beberapa orang harus mengayunkan kipas untuknya. kita pada hari ini tinggal pencet remot AC sudah selasai, lalu fasilitas lainnya semisal qarun dengan kekayaannya membuka markas tempat penyimpanan harta harus beberapa oranng diperintahkan mengangkat kunci baru kemudian bisa diambil dan dimanfaatkan hartanya itu. kita saat sekarang ini, tidak perlu bawa uang, tidak perlu bawa apa-apa tinggal gesek saja,? akan tetapi bagaimana rasa syukur kita saat ini? atau justru umat terdahulu yang banyak bersyukur? boro boro bersyukur atau justru makin banyak persangkaan buruk kita kepadaNya?semoga saja tidak demikian.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarat-syarat al-Jarh dan al-Ta’dil

Tafsir bi al-ra`yi al-madzmum,

mimpi Habib Umar bin hafidz, pertanda apa?