Dampak janji dan perkataan Hidup matiku untuk Allah

Bismillah



ْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ 
Ungkapan diatas merupakan doa iftitah yang paling disukai oleh imam Syafii, Rahimahullah, semoga Allah menempatkan beliau disyurganya Allah SWT amin,

Kalau kita diterjemahkan kalimat diatas maka doa tersebut sangat menyentuh kalbu, bagi mereka yang hidup kalbunya, bagaimana tidak kalau dilihat dari segi arti : قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Sekarang cobalah kita periksa di masyarakat kita? Bagaimana dampak dari kalimat ini?

Kalimat ini adalah janji kita denganNya Apakah memang mereka betul berusaha semaksimal mungkin menjaga janji antara hamba ini dengan penciptanya?

Tapi kebanyakan manusia tidak beriman, cobalah berjalan ke pasar pasar tradisional, mereka jualan masih banyak juga yang mengurangi timbangan, bahkan barang yang tidak layak dijual mereka jual dengan mengatakan ini barang baru datang tadi. Lalu kalau kita tanya soal harga mereka jawab cuman 500nya untung saya dari sini.

Lalu bagaimana Rasul Saw. Menjawab permasalahan semisal ini?

Rasul sebagaimana yang kita dengar dari pengajian kalau beliau mau menjual barang, beliau periksa dulu, kalau misalkan tidak layak, beliau bilang ini tidak layak lagi untuk dikonsumsi/dipakai, apalah lagi bertanya masalah harga, yang beliau inginkan dari penjualan tersebut rida sama rida, tidak kegedean untungnya, beliau bilang saya ambil sekian, berapa mau anda ambil.? Lihatlah ungkapan lisan beliau berapa mau anda ambil, menunjukkan bahwa beliau ingin tahu dulu kemampuan pembeli,

Sekarang ada penjual seperti itu?? Yang ada harga Net. Tidak tawar2. Untuk itu penting kita untuk turut andil dalam menyampaikan apa apa sunnah dari beliau, jika berkenan anda share tulisan ini, pahalanya untuk ananda.

Mudahan2 kita senantiasa konsisten dengan janji kita

إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarat-syarat al-Jarh dan al-Ta’dil

Tafsir bi al-ra`yi al-madzmum,

mimpi Habib Umar bin hafidz, pertanda apa?