motivasi pengugah jiwa Penderitaan Sorang Anak Yatim


Ada seorang anak yang telah ditinggal oleh kedua orang tuanya ke alam baka. Jauh dari sanak dan keluarga. Sebelum bapaknya meninggal ia berpesan kepada anaknya agar rajin belajar dan jangan sekali-kali melanggar peraturan dunia dan akhirat. Setelah bapaknya meninggal dunia, ia
pergi berburu ke kampung lain. Di sana ia belajar ilmu pengetahuan dunia dan akhirat, dari satu guru ke guru yang lain. Begitulah pekeöaannya, selama di rantau. Ada lima orang guru yang ia jumpai selama ia di sana. Setiap guru memberi keputusan yang berbe-da. Guru yang pertama memberi keputusan, "Rajin-rajin bekerja, bila akan mengeöakan sesuatu". Guru yang kedua memberi keputusan, "Jangan meng- harapkan yang sedikit, dan jangan sekali bersifat tamak". Guru yang ketiga memberi keputusan, "Jangan suka mencampuri orang lain". Guru yang ke empat memberi keputusan, "Janganlah kita memutuskan harapan seseorang". Guru yang kelima atau yang terakhir memberi keputusan, "Siapa yang meng- gali lobang tentu dia akan terperosok sendiri".
Pada suatu hari anak itu berjalan tanpa tujuan, ia hanya menurutkan ke- mana kaknya melangkah saja. Modal yang ada hanyalah lima macam keputus- an dari guru-gurunya saja. Dengan pertolongan Allah Subhanahuwata'ala, ia melihat suatu bidang taman bunga yang indah. Di taman itu terlihat seorang laki-laki tua sedang merawat bunga. Dengan segala hormat ia bertanya kepada 
bapak tua itu, "Bolehkah saya turut membantu bapak di sini dan saya tidak mengharapkan upah. Namun saya sudah cukup berbahagia bila saya ditang- Bing makan dan tempat bermalam saja". Hati orang tua itu menjadi lemah dan akhimya mengzinkan anak itu bekerja di taman tersebut. Setelah penat bekerja, bapak tua itu mengajaknya pulang dan akan diperkenalkan kepada istrinya di rumah. Sesampainya di rumah, maka diceritakan semua perihal 


itu. Dengan rakhmat Allah Yang Maha Pemurah diputuskan bahwa anak itu diangkat menjadi anak oleh keluarga bapak memelihara taman bunga yang rupanya taman bunaga itu milik raja di daerah tersebut. Dengan segala ilmu yang ada, anak itu berbakti kepada orang tua ang- katnya, rajin bekerja dan rajin berpikir, semua orang yang kenal sayang kepa-danya. Setelah lama bekerja bapak angkatnya akan memberi ia gaji, namun cepat ditolaknya. la ingat pesan dari gurunya yang kedua. Anak itu berkata, bukan saya menolak rezeki, saya dalam keadaan begini saja sudah cukup dan hidup berbahagia. Saya mengucapkan syukur kehadirat Allah Subhanahuwa-ta'ala, bahwa bapak dan ibu telah sudi menerima saya. situasi seperti ini saya merasa kedua orang tua saya masih hidup kembali. 

Pada suatu hari raja pergi meninjau taman bunganya Raja bertanya, "Siapakah yang membantu bapak di sini akhir-akhir ini?". Setelah diceritakan duduk perkaranya, maka raja memerintahkan agar anak itu segera dibawake istana untuk merawat taman bunga di istana. Raja menjanjikan gaji yang besar 
untuk anak itu. Namun selalu dijawab secara halus bahwa ia tidak membu• tuhkan uang melainkan cukup bila ia diberi makan dan tempat tinggal pakai- an pengganti. Pesan dan keputusan dari para gurunya selalu di ingat dengan demikian ia selalu mendapat simpati dari orang-orang di 
Pada kesempatan yang baik raja mengajaknya berkeliling kota. Tiba-tiba raja ingat bahwa dompetnya tertinggal di bawah bantal tempat tidumya. Berkat kejujurannya raja memerintahkan agar ia mengambilnya sendiri. Dengan berlari-lari ia pulang ke Istana apa yang terjadi di istana? Temyata Men- teri sedang berbuat serong dengan permaisuri raja. Setelah diutarakan maksud kedatangannya yang tergesa-gesa, permaisuri cepat memberikan dompet terse- but. Anak itu selalu ingat pesan para gurunya. Hal ini termasuk pesan yang ketiga. Namun menteri itu merasa curiga terhadap anak itu. la merasa bersa- lah dan untuk menutupi kesalahannya, maka dipukulnya anak itu sampai berdarah.
Anak itu terengahængah sampai di tempat raja. Bukan main terkejut- nya sang raja melihat anak itu dan bertanya, "Mengapa kau sampai beøni?". Diceritakanlah bahwa ia terjatuh sewaktu berlari membawa dompet. la se- ngaja berbohong demi kebaikan semua. 
Setelah siang raja dan anak itu kembali ke istana Menteri yang jahat itu cepat melempar kepada raja dan memutar balikan fakta. Menurut perka- taan Menteri bahwa anak itu telah berbuat serong denyn pen-naisuri. Tanpa penyelidikan lag, raja mempercayai berita buruk itu. Se*ra raja mengambil tindak dan keputusan dengan cepat. Anak itu disuruh mengantarkan surat ke rumah algojo istana. Rupanya isinya bersifat rahasia dan barang siapa yang mengantarkan surat ini harus segera dipenggal lehemya. Begitulah isi surat surat raja.   

Di tengah pedalanan anak itu diundmg kenduri oleh orang yang kenal kepadanya. la ingat akan gurunya yang keempat. Rasa syukur ia panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata'da karena ia telah membahagiakan orang Iain. Kebetulan di sana ada menteri raja yang jahat itu. Begitu melihat anak 
itu, sang menteri cepat bertindak dan memutuskan agar ia saja yang menyam- 
paikan surat tersebut. Menteri berpendapat mungkin raja telah merubah hasil 
musyawarah dengannya. Anak itu pun menurut saja apa yang dikatakan men- 
teri itu. Akhimya menteri itu yang mengantarkan surat kepada algojo. Sesam- 
pai di sana menteri dipersilahkan memasuki kamar yang telah disediakan. 
Menteri menurut apa yang dikatakan oleh algojo, dan dipenggallah kepalanya. 
Kenduri pun berakhir, dan anak itu kernbali ke istana. Raja terkejut 
melihat anak itu kembali. Raja memerintahkan agar ia cepat menghadap raja. 
Setelah diceritakan peristiwa yang sebenarnya, raja semakn percaya kepada- 
nya. Akhimya cerita anak itu dinikahkan dengan putri raja. Mereka hidup 
rukun dan bahaØa. Begtulah cerita anak yang selalu ingat pesan orang tua 
dan gurunya. Di mana ia berdiam, disitu orang menyukainya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarat-syarat al-Jarh dan al-Ta’dil

Tafsir bi al-ra`yi al-madzmum,

mimpi Habib Umar bin hafidz, pertanda apa?