Bayi tabung merupakan penemuan baru oleh akal manusia di bidang kedokteran, yang sejak lama diusahakan oleh para pakar kandungan untuk menolong para wanita yang sulit hamil. In vitro vertilization (IVF) atau yang lebih dikenal dengan sebutan bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di
luar tubuh wanita. In vitro adalah bahasa latin yang berarti dalam gelas atau tabung gelas, dan vertilization berasal dari bahasa Inggris yang artinya pembuahan, sehingga dikenal dengan sebutan bayi tabung. Pengertian bayi tabung menurut M. Ali Hasan dalam bukunya yang berjudul Masail Fiqhiyah Al-Haditsah adalah bayi yang didapatkan melalui proses pembuahan yang dilakukan di luar rahim sehingga terjadi embrio tidak secara alamiah, melainkan dengan bantuan ilmu kedokteran.
Proses pembuahan dengan metode bayi tabung antara sel sperma suami dengan sel telur isteri, sesungguhnya merupakan upaya medis untuk memungkinkan sampainya sel sperma suami ke sel telur isteri. Sel sperma tersebut kemudian akan membuahi sel telur bukan pada tempatnya yang alami. Sel telur yang telah dibuahi ini kemudian diletakkan pada rahim isteri dengan suatu cara tertentu sehingga kehamilan akan terjadi secara alamiah di dalamnya.
Dalam kehidupan modern ini, ada kemungkinan seorang istri menghamilkan suatu benih laki-laki bukan melalui jalur biasa, yaitu melalui hubungan kelamin. Tetapi melalui cara suntikan atau operasi, sehingga benih laki-laki itu di tempatkan kedalam rahim istri (wanita) itu sampai ia mengandung. Karena benih laki-laki disedot dari zakar laki-laki itu dan disimpan lebih dulu dalam suatu tabung, maka kehamilan seperti itulah yang dinamakan kehamilan bayi tabung.
Ahmad Al-Hajj Al-Kurdi mengunggkapkan bawa bayi tabung adalah meletakkan ovum (bibit) perempuan kedalam tabung dan mengawinkannya dengan bibit laki-laki, dan memindahkan kedalam rahim perempuan. Dari uraian tersebut dapat diambil pengertian bahwa bayi tabung adalah pembuahan yang dilakukan di luar rahim, untuk mempersatukan sperma laki-laki dan ovum (sel telur) perempuan dalam sebuah tabung dalam alat medis, kemudian dimasukkan atau ditempatkan dalam rahim perempuan.
Bayi tabung adalah individu atau bayi yang pembuahannya terjadi diluar tubuh wanita, dengan cara mempertemukan sel gemet betina (ovum) dengan sel jantan (spermatozoon) dalam sebuah bejana (petri disk) yang didalam bejana telah disediakan medium yang cocok (suhunya dan lembabnya) dengan didalam rahim sehingga ayigote (hasil pembuahan) yang terjadi dari dua sel tadi menjadi morulla (moerbei) dan kemudian menjadi blastuta (pelembungan). Pada stadium blastuta calon bayi dimasukkan (diinflantasikan) dalam selaput lendir wanita yang siap untuk dibuahi dalam masa subur (sekresi). Teknik ini biasa dikenal dengan Fertilisasi in Vitro (FIV). Jadi, bayi tabung adalah metode untuk membantu pasangan subur yang mengalami kesulitan di bidang pembuahan sel telur wanita oleh sel sperma pria. Pada mulanya program pelayanan ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri yang tidakmungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba falopi istrinya mengalami kerusakan yang permanen. Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana kemudian program ini diterapkan pula pada pasutri yang memiliki penyakit atau kelainan lainnya yang menyebabkan tidak dimungkinkan untuk memperoleh keturunan. Pada mulanya program pelayanan ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri yang tidak mungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba falopii istrinya mengalami kerusakan yang permanen. Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana kemudian program ini diterapkan pula pada pasutri yang memiliki penyakit atau kelainan lainnya yang menyebabkan tidak dimungkinkan untuk memperoleh keturunan. Adapun ilmuan yang menemukan teknologi bayi tabung ini adalah Robert Geoffrey Edwards, ia memberikan celah kepada pasangan yang menemui jalan buntu untuk mempunyai keturunan. Teknik bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) yang dikembangkannya membantu jutaan anak lahir dan menghadirkan senyum orang tua, sekaligus mendatangkan kontroversi dengan kelompok religius. Sekitar 10 % pasangan di dunia mengalami ketidak suburan (infertilitas). Penyebab infertilitas, antara lain, gangguan pada sperma, sumbatan saluran telur, endometriosis, gangguan perkembangan sel telur, dan sebab yang tak dapat dijelaskan. Jika penanganan gangguan reproduksi tak berhasil, program bayi tabung menjadi harapan. Lewat program bayi tabung, pembuahan sel telur dilakukan di luar tubuh. Sel telur diambil dari indung telur dan dibuahi dengan sperma yang sudah disiapkan di laboratorium. Embrio yang telah terbentuk (stadium 4-8 sel) lalu ditanamkan kembali ke rahim ibu, biasanya 2-3 embrio guna memperbesar peluang kehamilan. Embrio itu diharapkan tumbuh sebagaimana layaknya pembuahan alamiah.
B. Proses Pembuatan Bayi Tabung
Proses atau cara dalam memperoleh keturunan dengan jalan bayi tabung yaitu pembuahan yang dilakukan di luar rahim, perlu disediakan ovum (sel telur) dan sperma. Ovum diambil dari tuba follopii (kandung telur) seorang ibu, dan sperma diambil dari ejakulasi seorang ayah. Sperma tersebut diperiksa terlebih dahulu apakah mengandung benih yang memenuhi persyaratan atau tidak. Begitu juga dengan sel telur dari seorang ibu. Dokter berusaha menentukan dengan tepat saat ovulasi (bebasnya sel telur dari kandung telur), dan memeriksa apakah terdapat sel telur yang masak atau tidak pada saat ovulasi tersebut. Bila pada saat ovulasi terdapat sel-sel yang benar-benar masak, maka sel telur tersebut dihisap dengan sejenis jarum suntik melalui sayatan pada perut. Sel telur itu kemudian ditaruh dalam suatu tabung kimia dan agar sel telur tetap dalam keadaan hidup, sel telur tersebut disimpan di laboratorium yang diberi suhu menyamai panas badan seorang wanita.
Kedua sel kelamin tersebut (sel telur dan sperma) dibiarkan bercampur (zygote) dalam tabung sehingga terjadilah fertilasi. Zygote yang dihasilkan berkembang dalam medium tang terdapat dalam tabung reaksi, sehingga menjadi morulla. Morulla yang terbentuk melalui teknik embrio transfer dinidasikan kerahim seorang ibu yang telah disiapkan, dan akhirnya ibu akan hamil. Berdasarkan penelitian ahli kedokteran dapat diketahui beberapa kemungkinan terjadinya pembuahan dalam bayi tabung, yaitu : a. Pembuahan di luar tubuh, antara sperma suami dengan ovum istri dan diinplantasikan dalam rahim istri. Dalam hal ini spermatozoon, ovum dan kehamilan seluruhnya berasal dari suami-istri yang bersangkutan. b. Pembuahan di luar tubuh antara sperma donor dengan ovum istri. Sedang inplantasinya tetap pada rahim istri.
c. Pembuahan yang berasal dari suami-istri hanyalah unsur spermatozoon dan kehamilan saja, sedang ovum berasal dari orang lain.
d. Pembuahan yang spermatozoon dan ovum berasal dari suami-istri, tetapi kehamilannya dititipkan kepada wanita lain.
Ada beberapa teknik pembuatan bayi tabung yang telah dikembangkan di dunia kedokteran, antara lain :
a. Fertilazation in Vitro (FIV) dengan cara mengambil sperma suami dan ovum istri kemudian diproses di vitro (tabung), dan setelah terjadi pembuahan, lalu ditransfer ke rahim istri.
b. Gamet intra Felopian Tuba (GIFT) dengan cara mengambil sperma suami dan ovum istri, dan setelah dicampur terjadi pembuahan, maka segera ditanam disaluran telur (tuba palupi). Teknik kedua ini lebih alamiah daripada teknik pertama, sebab sperma hanya bisa membuahi ovum di tuba palupi setelah terjadi ejakulasi (pancaran mani melalui hubungan seksual.
c. Bayi tabung adalah sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi diluar tubuh wanita. Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lain tidak berhasil. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium. Bayi tabung atau dalam bahasa kedokteran disebut In Vitro Fertilization (IVF) adalah suatu upaya memperoleh kehamilan dengan jalan mempertemukan sel sperma dan sel telur dalam suatu wadah khusus. Pada kondisi normal, pertemuan ini berlangsung di dalam saluran tuba. Dalam proses bayi tabung proses ini berlangsung di laboratorium dan dilaksanakan oleh tenaga medis sampai menghasilkan suatu embrio dan di iplementasikkan ke dalam rahim wanita yang mengikuti program bayi tabung tersebut. Embrio ini juga dapat disimpan dalam bentuk beku (cryopreserved) dan dapat digunakan kelak jika dibutuhkan. Bayi tabung merupakan pilihan untuk memperoleh keturunan bagi ibu-ibu yang memiliki gangguan pada saluran tubanya. Pada kondisi normal, sel telur yang telah matang akan dilepaskan oleh indung telur (ovarium) menuju saluran tuba (tuba fallopi) untuk selanjutnya menunggu sel sperma yang akan membuahi sel telur tersebut tersebut. Dalam bayi tabung proses ini terjadi dalam tabung dan setelah terjadi pembuahan (embrio) maka segera di iplementasikan ke rahim wanita tersebut dan akan terjadi kehamilan seperti kehamilan normal.
Komentar
Posting Komentar