Cara cepat membaca alquran by muallaf
Sebelumnya saya ingin bercerita, dahulu saya seorang kristen,baigaimana saya bisa baca Quran? saya sangat fanatik dengan kekafiran saya dan paling rajin ke gereja sampai- sampai guru agama kristen HKBP kami sangat akrab dengan saya. Tidak tahu kenapa kefanatikan itu datang?? Sampai- sampai saya pernah melempar masjid karena aduh argumen sesama kawan yang muslim. Saya tidak bisa dengan sendirinya menerima Islam begitu saja, bahkan aku senang beraduh argumen membela agamaku yang non muslim. Sampai- sampai teman- tema Islam tidak bisa menjawab semua pertanyaanku bahkan aku bangga mereka terdiam karena cemooh ku. Semasa SMP saya tinggal di rumah keluargaku yang Muslim, Dengan berbagai cara, mereka membujuk keagama islam tetap saja tidak mampan. Selama 2 tahun saya tinggal di rumah beliau dengan beragama Kristen, saya minta uang setiap mau berangkat ke gereja. Inilah yang membuat mereka risau, masa guru Agama Islam mengasi uang ke saya, yang saya sumbang buat gereja. Singkat cerita mereka mendekati saya dengan menjelaskan bahwa memang dulunya semua keluarga kami muslim bahkan kakek yang tercinta meninggal dalam beriman. Inilah yang kemudian saya tanya ke ayah saya. Apa memang betul kakek dan nenek muslim?? Mereka jawab ya. Sampai di sini hati saya tersentak dan hanya diam membisu. yang saya pikirkan kok bisa??, kok bisa. Pertanyaan ini terngiang di kepalaku hingga berminggu minggu. Akhirnya akupun mulai merenung ada apa ini?? Kok begini, kenapa begini ya Tuhan (tersebut dalam hati ini terus menerus) saya tidak ingin menyalahkan siapa?? Tapi terhadap diri ini yang telah lelah mencari hidayah ilahi seperti mendaki langit. Aku tak sanggup. Kiranya datang kebenaran (jalan tengah) mau dibawah kemana hidupku? Sampai saya telpon keluarga kenapa bisa seperti ini ayah/Ibu?? Mereka pun membisu, saat libur saya pun izin pulang ke rumah di Bus pun saya tetap merenung mulu, sampai di rumah saya bertanya kepada ayahanda juga ibunda, memang betul ya ayah kakek muslim?? Mereka gak bisa mengelak, dan jawab ya. Itulah mereka tidak pernah bercerita tentang kakek/ nenek kami. liburpun usai, saatnya balik lagi ke samosir, 2 minggu sesampai nya di sana, mereka membujuk agar masuk muslim, saya terdiam dan belum kasih jawaban apapun. Tapi hati saya memang telah cenderung ke Islam. Selang 2 minggu Kemudian mereka tanya bagaimana? Saya hanya jawab nantilah saya telpon ayah. Tapi mereka mereka memang baik membujuk dengan kelembutan, menerangkan bahwa dalam islam itu tidak ada paksaan dalam beragama, dan mereka bilang bahwa tuhan itu Esa, satu. Semasa saya masih belia pun bertanya- tanya sebenarya tuhan itu berapa? Dan inilah yang belum memuaskan buat saya. Di gereja pun saya masih tetap bertanya tentang tuhan itu berapa? Tidak ada jawaban yang memuaskan, inilah permasalahan dalam agama nonmuslim kami. Saya tanya ke ibu, ibu dulu jawabnya satu, esa, tidak beranak dan juga tidak diperanakkan, tidak sama dengan manusia katanya tapi jawaban ini masuk logikaku, tapi saya cari tidak ada dalam alkitab saat itu. Di sinilah betapa capeknya mencari kebenaran, sekaligus melepas ajaran doktrin. Akhir kata, meraka pun membujukku masuk muslim dan ayahku pun kuhubungi mereka jawab ya kalau kamu mau masuk islam ya pilihan ada ditanganmu, tapi harus betul- betullah jangan tanggung- tanggung itulah ujar ayahanda. Saya pun kegirangan saya pikir mereka bakal memberontak saya, atau tidak mengangap saya sebagai anaknya. Saya tanyapun ke ibu beliapun jawab ya udah islam sajalah kamu agar bisa mendoakan kakek/nenekmu. Di saat itu saya pun diajari untuk mengucap dua kalimat syahadat, beserta artinya, kamu tidak sah islam kalau tidak mengucap kalimat syahadat kata mereka. Saya akui memang sulit apalagi bahasa tersebut bahasa Arab. Sulit, ia sulit hingga 3 hari baru pun lisan ini bisa berucap lalu saya dibawa ke masjid untuk syahadat lisan pun berucap“ ashadu Allah ilaha illalah wa ashaduanna muhammadarasulullah” semua yang di masjid menyaksikan dan berucap Sah. Namaku dahulunya memang Duhariadin Simbolon hingga muslim pun tidak di rubah. Saya pun bangga dengan nama panggilan ku DUHA/ ADIN setelah saya lihat nama ku ada dalam Alquran. Saya pertama kali membaca Al-quran terjemah dari belakang seperti membuka buku biasa dan saya dapati surah Quran yang berbunyi
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Saat itulah bergetar hati ini, terjawab sudah pertanyaan yang selama ini saya cari, dan dada ini semakin lapang dan banyak terdiam. Semenjak itu aku jadi pendiam, semakin banyak saya baca semakin banyak merenung. Nah itulah sedikit cerita, yang menjadi kendala adalah membaca Alquran, saya dengarkan orang itu baca quran, begitu indahnya serasa disurga saja, pertanyaanya kapan saya bisa baca Quran?? Saya di kasih iqra tapi tidak ada yang mengajari, saya hanya melihat huruf- hurufnya saja. tapi seperti itulah muslim di perkampungan Samosir kurang pelayanan dan pengajian jangankan pengajian, salat jumat di sana pun tidak lancar. Apalagi salat 5 waktu rame sekali, pada di ladang semua. Sampai SMA pun saya belum bisa baca Quran. Ini sesuatu yang sangat memalukan. Memalukan sekali, mau di taruh di mana muka yang cakap ini?? Hahahaha becanda. Dan saya sangat alergi setengah mati kalau di suru baca Quran bahkan takut; suara tersendat- sendat, keringat dingin, bahkan hati itu bergetar entah kenapa. sempat dulu aktif seminggu mengaji di samosir, tapi entah kenapa seiring berlalunya waktu pengajian itupun tertutup bahkan tidak ada lagi. Padahal dada saya terbuka lapang untuk menerima Islam pada saat itu, seperti itu terus kegiatan keagamaan di samosir hilang entah di telan siapa?. Jangan tanya salat saya saat itu, saya hanya baca bismillah dari takbir sampai tasyahud akhir. Untung saja takbirnya tidak ku ubah jadi Bismillah. Belajar agama sekedarnya saja saat itu hanya tahu Rukun iman, rukun islam, dan 25 nama- nama nabi. Tamat dari SMA, besar keinginan untuk kuliah singkat cerita sayapun berangkat ke medan dan mau mencoba masuk perguruan tinggi, pada saat itu semua perguruan tinggi sudah pada tutup, yang tinggal hanya IAIN Medan itupun Gelombang terakhir, sayapun bergabung dan ikut tes, hari kedua tes, saya di suruh baca Al-quran. Aduh saya keringat dingin, gerogi belum bisa saya baca quran bu saya bilang. Jadi bagaimana kamu ini?? Ini perguruan tinggi dan sainganmu anak- anak pesantren, asalmu dari mana? Pada saat itu saya memang tidak menjawab bahwa saya baru masuk islam. Karena memang udah berumur 3 tahun usia agamaku. Saya hanya jawab karena tidak bisa baca Quranlah bu saya masuk IAIN ini. Beliaupun menyarankan saya untuk belajar membaca alquran. Sebenarnya saya ingin berputus asa sampai di sini, bagaimana tidak ayah dan keluarga semakin berjarak dengan aku, biaya kuliah dari mana?? belum lagi masalah kuliah yang lain, baca Quran belum bisa. Akhirnya saya sering ke masjid merubah nasib, habis masjid saya mencari berbagai bahan dari internet biar bisa cepat baca Alquran.
Akhirnya metode manapun saya belum dapatkan. Akhirnya saya targetkan 2 minggu harus dapat, bagaimana caranya?Di sinilah saya jelaskan
1. menggabung buku yasin, buku iqra dan MP3 dari yasin tersebut
Menggabungkan ketiganya memang efektif, misalnya û§
Yasiin
Saya teliti dengan baik tulisan keduanya kemudian saya lihat ke iqra hurufي dan jugaس oh begini rupanya kalau digabung huruf ا yang terdapat dalam يا tidak digunakan lagi. Kemudian garis gelombang tersebut harus 4 lekuk û§ dari ي 1 lekuk dan س tiga lekuk
Saya saja bisa 2 minggu membacanya, saya harap kalian mempunyai nilai lebih, karena perkembangan IPTEK sekarang sangat pesat.
2. Bisa juga anda download tajwid di cari saja mba google
3. Di android juga sangat banyak aplikasi pendukung quran recite.
4. Selamat belajar saudara/I ku, tidak ada alasan untuk tidak tahu agama islam, apalagi hanya sekedar membaca alquran, ingat rasulallah mati- matian memperjuangkan islam ini, jadilah bagian dari beliau, besar harapanku untuk kalian saudara/ saudarik.. I LOVE U ALL.. aku mencintai kalian dimanapun berada, dan aku tidak bisa menjumpai kalian semua,. Besar harapan, kita berjumpa Di SYURGA kelak AMIN YA ALLAH… sampaikan Salam ku Ke keluarga
Komentar
Posting Komentar