Mengenal pemikiran bani saljuk



Pada tahun 389 H, dinasti Samaniyah mengalami kemundurun yang signifikan maka disaaat itu kaum Saljuk berada digarda terdepan dalam meneruskan perlawanan terhadap dinasti Ghaznah. Sepeninggal Saljuk kepemimpinan diteruskan oleh putranya yang bernama Arselan, namun kepemimpinan Arselan berakhir atas kelicikan Sultan Mahmud seorang pemimpin dinasri Ghaznah yang berpura pura baik dan kemudian menangkap dan memenjarakan Arselan. Selanjutnya tampuk kepemimpinan diambil alih oleh Mikael yang merupakan saudara Arselan. Namun nasib Mikael sama dengan yang dialami oleh kakaknya yaitu terpedaya oleh kelicikan sikap Sultan Mahmud yang pada tahun 418 H Sulatan Mahmud menyerang dan memporakporanakan kaum Saljuk yang berujung pada kematian Mikael. Mikael mempunyai dua orang putra yang selanjutnya menjadi penerus kepemimpinan kaum Saljuk dan sekaligus penggagas berdirinya dinasti Saljukiyah, yaitu Jughril Bek dan Tughril Bek. Sepeninggal Sultan Mahmud dinasti Ghaznah mengalami kemunduran, karena Mas’ud yang menjadi penerusnya tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk menjadi pemimpin Negara. Dilain sisi kaum Saljuk terus merong-rong dinasti Ghaznah yang mulai rapuh yang pada akhirnya usaha mereka membuahkan hasil dengan tewasnya Mas’ud putra Sultan Mahmud dan mundurnya kaum Ghaznah meninggalkan Khurasan menuju India dalam sebuah pertempuran pada tahun 429 H, maka ketika itu juga Tughril bek mengumumkan pendirian dinasti Saljuk, Mereka mampu merebut Marw dan Naisabur dari genggaman kekuasaan Ghaznah, kemudian mereka juga merebut Balkh, Jurjan, Thabaristan, khawarizm, Hamadhan, Rayyi, dan Isfahan serta pemerintah Buwaihi tunduk di bawah kendali mereka.Pada masa pemerintahan Saljuk ini, mereka menguasai dan memerintah di Baghdad selama sekitar 93 tahun yaitu dari tahun 429 H/1037 M hingga tahun 522 H/1127 M.Pencapaian gemilang yang dilakukan oleh pemerintahan Tughril Bek adalah menguasai Baghdad dan mengakhiri Dinasti Buwaihi yang pada saat itu dipimpin oleh al-Malik al-Rahim dengan panglima tentaranya yaitu al-Basasiri, serta menguasai beberapa wilayah yang telah disebutkan sebelumnya. Atas dasar kegemilangan Tughril Bek inilah kemudian dia mendapatkan dua gelar kehormatan, yaitu :


1. Yamin Amir al-Mu'minin, gelar ini diperoleh karena menumpas Bani Buwaih di Baghdad


2. Malik al-Syarqi al-Gharb, gelar ini diperoleh karena menewaskan al-Basasiri dan mengembalikan kekuasaan Khalifah al-Qa'im.


Di zaman bani saljuk kota bagdad menjadi pusat kegiatan dan perkembangan agama yang berada dibawah pengawasan para khalifah Abbasiyah, sedangkan kegiatan politik dan pemerintahan dibawah kekuasaan dinasti saljuk. Pertama kali kegiatan politik bani saljuk berpusat di Misapur kemudian pindah ke Ray dan akhirnya ke baghdad. Pada masa ini timbullah kebangkitan berfikir yang luas dikalangan umat Islam. Sebagai peletak batu pertama kebangkitan ini adalah Nizamul Muluk Wajir dia telah mendirikan Perguruan Tinggi Nizamiyah di baghdad dengan cabang- cabang di Balkh, Misapur, Hirah, Isfahan, basrah, Merw, dan Mosul.


Setelah Tughril Bek meninggal, kepemipinan diteruskan oleh Alp Arselan keponakan dari Tughril Bek, karena ia tidak mempunyai seorang putra, Dia memerintah sejak tahun 1063 hingga 1072 M. Perluasan daerah yang sudah dimulai pada kepemimpinan Thugrul Bek dilanjutkan oleh Alp Arselan ke arah Barat sampai pusat kebudayaan Romawi di Asia kecil, yaitu Bizantium. Dalam gerakan ekspansi itu tedapat peristiwa penting yaitu yang dikenal dengan peristiwa Manzikar 463, dimana Tentara Alp Arselan berhasil mengalahkan kekuatan besar tentara Romawi yang terdiri dari tentara Romawi, Ghuz, Al-Akraj, Al-Hajr, Prancis dan Armenia. Dan dikuasainya Manzikar pada tahun 463


peristiwa ini yang dinilai banyak sejarawan mempunyai pengaruh besar terhadap rentetan sejarah peperangan besar antara kaum Islam dengan kaum Nasrani. Pada pereode inilah dinasti Saljuk mencapai masa kejayaannya, wilayah kekuasaannya membentang mulai dari Kasgar, satu kota di ujung wilayah Turki, sampai ke Yerusalem dan luasnya dari wilayah Contantinopel sampai ke laut Kaspia. Atas dasar ini dinasti Saljuk dikenal gemar melakukan ekspansi perluasan wilayah yang sangat luas, seperti halnya penguasa Turki Usmani yang berhasil mendirikan sebuah imperium besar pada abad ke-14 M.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarat-syarat al-Jarh dan al-Ta’dil

Tafsir bi al-ra`yi al-madzmum,

mimpi Habib Umar bin hafidz, pertanda apa?