Kiprah bani saljuk dalam membangun peradaban umat

Dinasti Saljuk memberikan sumbangan kemajuan dalam serajah peradaban Islam dan diantaran pencapaiannya adalah:
1.      Perkembangan Politik
Pada masa Dinasti Saljuk tepatnya pada kepemimpinan Alp Arslan, wazir Nizam al-Muluk memiliki pengaruh positif kepada Dinasti Saljuk yaitu dengan memberikan ide-ide segar dalam mengubah dasar-dasar pemerintah, diantaranya adalah:
a.                  Menciptakan satu angkatan tentara Saljuk yang kuat.
b.                  Mempererat hubungan antara khalifah Abbasiyah al-Qa'im dengan kerajaan Dinasti Saljuk.
c.                  Berpartisipasi dalam pelantikan Malik Syah sebagai penerus Alp Arslan.
2.      Perkembangan Pendidikan
Berkembangnya ilmu pengetahuan dengan melahirkan beberapa ilmuan muslim yang lahir pada masa ini, antara lain: al-Zamakhsyari sebagai tokoh dalam bidang teologi dan tafsir, al-Qusyairi sebagai ahli tafsir, imam al-Ghazali sebagai tokoh dalam bidang teologi, filsafat dan tasawuf, Farid al-Addin al-Athar dan Umar Khayyam sebagai tokoh dalam bidang sastra. Bahkan kemajuan pendidikan pada Dinasti Saljuk sudah  menyentuh dalam bidang Iptek, pada tahun 1075 M, Maliksyah menyelenggarakan sebuah konferensi yang menghadirkan pakar-pakar bidang astronomi. Konferensi ini memberi mandat kepada Nizam al-Muluk untuk memperbaharui kalender Persi berdasarkan hasil observasi mutakhir yang lebih terpercaya. Dengan  menghasikan kalender Jalali.
Selain itu Dinasti Saljuk mendirikan sejumlah lembaga pendidikan, diantaranya madrasah Nidzamiyah di Baghdad, Balkh, Naisabur, Jarat, Ashfahan, Basrah, Marw, Mausul, dan lain sebagainya.madrasah Nizamiyah didirikan dengan tujun: pertama, menyebarkan pemikiran Sunni untuk menghadapi pemikiran Syiah, kedua, menyediakan guru guru Sunni yang cukup untuk untuk mengajarkan faham Sunni dan menyebarkanya ke tempat lain, ketiga, membentuk kelompok pekerja Sunni untu berpastisipasi dalam menjalankan pemerintahan khususnya dibidang peradilan dan manajemen dan diantara alumninya adalah Imam Ghazali.
Pendirian Madrasah Nidzamiyah Salah satu jenis lembaga pendidikan tinggi yang muncul pada abad IV Hijriah adalah madrasah. Sedangkan Nizhamiyah adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan tahun 457-459 H/1065-1067 M (abad VI) oleh  Nizham al-Mulk. Dari dinasti Saljuk. Nizham al-Mulk mempelopori pendirian madrasah-madrasah. Madrasah Nidzamiyah di Baghdad merupakan madrasah yang pertama kali didirikan oleh Nizam al-Mulk pada bulan Dzulhijjah tahun 457 H. yang diarsiteki oleh Abu Said al-Shafi. Selain itu dia juga mendirikan madrasah-madrasah di daerah daerah  lain di bawah kekuasaan Bani Saljuk. Pendirian madrasah madrasah disamping untuk mengembangkan pendidikan Islam juga sebagai media untuk menanamkan ajaran-ajaran dari paham Sunni. Nizham al-Mulk mendirikan gedung-gedung ilmiah untuk ahli fikih, membangun madrasah-madrasah untuk para ulama dan asrama untuk orang beribadah serta fakir miskin. Pelajar yang tinggal di asrama diberi belanja secukupnya dari uang negara dengan jumlah yang tidak sedikit. Akibatnya, Nizham al-Mulk mendapat teguran dari Malik Syah karena diadukan orang, bahwa uang yang dibelanjakan untuk kepentingan pendidikan  dan pengajaran tersebut merupakan usaha Nizham al-Mulk  untuk menaklukkan kota Qustantiah(Constantinopel). Tindakan Nizham al-Mulk ini akhirnya dapat diterima oleh Malik Syah setelah dijelaskan alasan yang logis dan bahkan dapat menyadarkan khalifah. Begitu besarnya perhatian Nizham al-Mulk terhadap pendidikan dan pengajaran sebagaimana yang dinyatakan oleh Ahmad Syalabi : Tidak satupun negeri yang didapatkan tidak mendirikan madrasah oleh Nizham al-Mulk, sehingga pulau yang terpencil di sudut dunia yang jarang didatangani manusia juga didirikan madrasah yang besar lagi bagus. Ditemukannya orang terkenal berpengetahuan luas dan mendalam disuruh mengajar dan memberi sekolah itu wakaf dilengkapi dengan perpustakaan Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Madrasah Nizhamiyah adalah madrasah yang pertama kali muncul dalam sejarah pendidikan Islam yang berbentuk lembaga pendidikan islam yang berbentuk lembaga pendidikan dasar sampai perguruan tinggi yang dikelola oleh pemerintah.
3.      Perkembangan Infrastruktur
Kontribusi Dinasti Saljuk dalam bidang arsitektur begitu besar. Dan  Malik Syah terkenal dengan usaha pembangunan separti masjid, jembatan, irigasi, jalan raya dan rumah sakit. Berkata as- subky : setiap kota di Irak dan Khaurasan selalu dapat sekolah- sekolah yang didirikan oleh Nizamul Muluk, sehingga pada masa- masa ini bermunculanlah para Ulama, sarjana ilmu pengetahuan dan sastrawan. Terkenallah nama imam Al- Ghazali dengan Ilmu Kalam, Imam Fakhurraji dan zammakhsari dengan Ilmu Tafsir dan Al- Qusyairi dalam Ilmu Tasawuf. Dalam bidang Sastra seperti Umar Khayyam yang terkenal dengan kitabnya Ar- Rubaiyyat, Al- Abyurdi dan At- Tugra-i pengarang kitab Ummiyyatul ‘Arab Abu Zaid Al-Balkhi pengarang kitab Ilmu Bumi. Dalam bidang kedokteran tercatat nama- nama seperti Abu Ali Yahya Al Haslah seorang dokter muslim yang berasal dari agama Nasrani dengan bukunya yang terkenal Al-manjah Fi-thib. Demikian juga Abu Hasan Almuktar bin Butlan, Muhammad Ali Al- samarkandi keduanya banyak mengarang buku- buku kedokteran diantaranya seperti : Dakwah At-Tibby olleh Abu Hasan dan Agziartul Mardah oleh Samarkandi. Adapun sastrawan yang terkenal dalam bahasa Arab dan parsi Farid al-Din Al-At- tar, Nazimil Janzy, Al-azraqy, Mas’ud bin Sa’ad dan lain- lain.Dan menurut penulis karya mereka inilah yang masih banyak digunakan pada masa sekarang ini, yang dijadikan sebagai sumber primer dalam melakukan penelitian sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka geluti.       
KERUNTUHAN DINASTI SALJUK
Sepeninggal Sultan Malik Syah, kepemimpinan diteruskan oleh anaknya yaitu Barkiaruq, pada masa ini dinasti Saljuk mulai mengalami kemunduran. Terdapat beberapa factor yang melatar belakangi kemunduran pemerintahan adapun faktor yang menjadi sebab runtuhnya dinasti saljuk adalah sebagai berikut:
1.      Konflik internal antara saudara, paman dan anak- anak yang memperebutkan tonggak kepemimpnan.
2.      Lemahnya para khalifah Abbasiyah untuk andil dalam dinasti Saljuk, sehingga kekhalifahan tidak mampu menolak atau mengarahkan siapa saja yang akan duduk dikursi kesultanan Saljuk.
3.      Ketidak mampuan pemerintah Saljuk dalam menyatukan wilayah Syam, Mesir dan Irak di bawah panji kekuasaan bani Saljuk
4.      Terjadi gesekan besar dalam kekuasaan Saljuk sehingga menimbulan bentrokan militer yang terus menerus
5.      Konspirasi orang-orang aliran Bathiniyah terhadap kesultanan Saljuk dan juga membunuh para Sultan dan beberapa komandanya
Setelah Malik Shah meninggal pada tahun 1092, Seljuk mulai melemah, dan pada tahun 1192 dinasti mereka runtuh. Kesultanan Seljuk Raya kemudian terpecah menjadi beberapa kesultanan kecil. Ketika Mongol datang menyerbu Asia Barat, Bizantium dan Seljuk bertempur bersama-sama melawan Mongol. Akan tetapi mereka kalah, dan pada tahun 1243 M Mongol merebut Iran dan Anatolia (Turki modern). Setelah Kekaisaran Mongol runtuh, salah satu sultan Seljuk yang bernama Utsman mendirikan kesultanan baru yang disebut Utsmaniyah

KESIMPULAN
Saljuk adalah satu diantara dinasti yang pernah berjaya dalam politik imperium Abbasiyah. Namun dunia berjalan dengan fitrahnya, tidak ada eksistensi yang sempurna dan Saljuk juga merasakan itu setelah kejayaan datang masa keruntuhan.
Dari penjelasan makalah di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, antara lain:
1.      Kegigihan adalah modal utama untuk mencapai kesuksesan dan Saljuk telah telah membuktikan itu.
2.      Kesamaan faham idiologi antara Abbasiyah dan Saljuk yaitu sama sama penganut Sunni, menjadi faktor besar dalam hubungan baik antara keduanya.
3.      Keberadaan dinasti Saljuk memiliki peranan penting bagi eksistensi kekhalifahan Abbasiyah,
4.      Dinasti Saljuk adalah salah satu dinasti yang memberikan sentuhan kemajuan bagi peradaban Islam  melalui kemajuan infrastuktur, pengembangan kebudayaan dan peningkatan intelektual
5.      Kemajuan dinasti Saljuk tidak lepas dari peran penting para wazzir yang ada di belakangnya, salah satunya adalah kesuksesan mendirikan akedemi akademi yang bisa dirasakan pada masa depan Islam
6.      Konflik internal merupakan benih awal kemunduran dan kehancuran dan hal itu di alami oleh dinasti Saljuk.
SARAN
Dari kesimpulan diatas perlunya pembaca mengambil pembelajaran khususnya bagi penulis. Dimana dengan kebersamaan akan tercapai hubungan yang baik. Hal itu pula yang menjadikan sebuah elemen menjadi kuat. Sejarah sebagai cerminan untuk masa depan yang gemilang. Dengan prestasi yang dicapai Bani Saljuk, pemakalah mengajak pembaca untuk ikut andil demi tercapainya Islam rahmat seluruh alam. Kepada para pembaca pemakalah menyadari masih banyak kekurangan; baik dari segi penulisan, maupun muatan dalam makalah. Kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini kami ucapkan terimakasih.                 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarat-syarat al-Jarh dan al-Ta’dil

Tafsir bi al-ra`yi al-madzmum,

mimpi Habib Umar bin hafidz, pertanda apa?