Pengertian sektarianisme adalah

Pengertian sektarianisme adalah aliran politik yang antikomunikasi, bersifat reaksioner, emosional, tidak kritis dan antidialog. Memiliki semangat membela sekte/madzhab atau pandangan agama tertentu secara sempit.
Merujuk kepada KBBI sektarianisme/sek•ta•ri•an•is•me/ séktarianisme/ yaitu
1. semangat membela suatu sekte atau mazhab, kepercayaan, atau pandangan agama yang berbeda dari pandangan agama yang lebih lazim diterima oleh para penganut agama tersebut;
2. Aliran dalam politik yang antikomunikasi, reaksioner, amat emosional, tidak kritis, angkuh, dan antidialog
3. Ideologi yang dimana suatu kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa (ormas), baik formal maupun informal yang mengikutinya. Tali pengikat antara kelompok dan organisasi-organisasi massa ini adalah ideologi atau aliran atau agama tertentu. Contohnya, kemunculan berbagai partai politik berasaskan agama maupun partai politik yang mewakili aliran atau kelompok tertentu dalam satu agama.
Sektarianisme misalnya; cara ijtihadnya adalah mengkaji persoalan furu’ yang mereka hadapi dengan melihat fatwa-fatwa ulama anutannya. Kalau ternyata ulama anutannya telah melahirkan fatwa-fatwa hukum tentang masalah tersebut, maka fatwa itulah yang dipegang untuk diterapkan ke dalam kehidupan masyarakat, tetapi kalau ternyata para ulamanya itu belum mengeluarkan fatwa hukum apa-apa, maka dengan cepat mereka berfatwa bahwa hukumnya adalah haram.
Sektarianisme adalah suatu pemahaman diskriminatif atau suatu kebencian yang hadir karena adanya perbedaan pendapat, perbedaan latar belakang, dan ras dari suatu masyarakat. Sektarian ini memunculkan konflik berbagai macam hingga kekerasan. Contoh dari politik aliran sektarian adalah konflik yang terjadi antara Katolik dan Protestan di Irlandia Utara, konflik antara agama Islam Sunni dan Syah di Irak dan Pakistan, dan sebagainya.
Pembagian kelas dalam politik nyatanya memainkan peran yang penting dan memengaruhi pemerintahan. Meskipun terlihat sederhana, nyatanya keagamaan yang dianut oleh kelompok masyarakat dapat menimbulkan pertengkaran hebat yang pada akhirnya dapat memecahbelah persatuan. Selain perpecahan agama, ada juga konflik antara dua suku seperti yang terjadi antara Jawa dan Madura, di mana menimbulkan kekerasan hingga menjatuhkan korban jiwa.
Pengaruh Iain dari kemajemukan masyarakat adalah terjadinya politik sektarian atau politik aliran. Politik aliran merupakan keadaan di mana sebuah kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa (ormas), baik formal maupun informal. Tali pengikat antara kelompok dan organisasi- organisasi massa ini adalah ideologi atau aliran (sekte) tertentu. Contoh, partai politik PKB yang dikelilingi oleh ormas-ormas NU. Konsep politik aliran pertama kali dikemukakan oleh Clifford Geertz dalam kajian antropologinya di Mojokerto, Pare, Jawa timur. Berdasarkan penelitiannya, Geertz mengatakan bahwa ada tiga golongan dalam masyarakat Jawa yang masing-masing memiliki aliran yang berbeda satu sama yang Iain. Ketiga golongan tersebut adalah golongan santri, golongan priyayi, dan golongan abangan. Ketiga golongan itu memiliki aliran yang berbeda-beda sehingga hubungan mereka diwarnai oleh sikap saling curiga, mengenai gagasan-gagasan yang mereka yakini.
Dalarn bidang politik, (Wertz berpendapat bahwa partai-partai politik di Indonesia saat itu ibarat sebuah aliran sungai yang diikuti oleh sejumlah organisasi massa yang bernaung di bawahnya. Partai politik tersebut mewakili sebuah ideologi. Geertz mengambil contoh partai NU yang diikuti oleh orrnas-ormas seperti Gerakan Pemuda Anshor, PMII, dan Ikatan Pelajar NU (IPNU).
Berkembangnya politik aliran dalam suatu masyarakat majemuk bisa mengakibatkan jurang perbedaan antara kelompok- kelompok aliran yang berbeda itu. Kenyataan ini menjadi potensi terjadinya konflik antara kelompok-kelompok tersebut jika tidak diolah dengan baik.
Arogansi dan kekerasan politik (ideologi sektarian) pada dekade belakangan ini muncul begitu marak di dalam pentas politik bangsa dan cenderung mengabaikan etika berbangsa. Pada Sisi lain, mereka secaraarogan berusahamembumi-hanguskan persada nusantara, secara khusus bumi Maluku (Ambon). Kebencian dan pemusuhan terhadap Maluku (Ambon), Sisi Iain lebih metupakan sebuah cermin terbalik danperlawanan nyata terhadap kekuatan mayoritas ideologis di Maluku (Ambon) yang secara jelas tidak mendukung perjuangan demokrasi sektarian tersebut. Prinsipnya, penguasa dan kaum politisi sektarian telah membelokkan arah demokrasi Pancasila pada sebuah demokrasi yang cacat. Perjuangan demokrasi berbasis sektarian secara riil meresahkan masyarakat luas karena mengkhianati janji kesetiaan, kerjasama dan semangat kebersamaan antar semua komponen berbangsa. Akibatnya, hampir terasa bahwa saat-saat bahagia yang menentukan berdirinya Bangsa Indonesia telah surut di bawah ancaman bahaya disintegrasi yang kian merasuk.Komponen-komponen bangsa yang awalnya saling berintegrasi (saling memperkaya dan memperkokoh eksistensi dirinya sebagai satu bangsa), kini justu saling "meniadakan" (saling bertikai untuk kemudian saling melenyapkan). Arogansi birokrasi dan egoisme yang dibangun atas dasar nilai-nilai material (besar-kecil, banyak-sedikit) telah begitu kuat merasuk. Akibatnya, muncul kekuatan yang saling memangsa, membunuh, dan membakar.
Integrasi ketimuran dipaksakan untuk tetap terjadi melalui mekanisme birokrasi yang korup, yang melahirkan sistem yang koruptif. Rakyat digiring untuk tetap patuh penguasa dan dipaksa untuk tetap berada dalam bingkai persatuan, walaupun hidupnya tidak layak. Integrasi memang tercatat secara sistematis, tetapi sifatnya semu atau dengan kata lain, telah tercipta integritas asimetris. Ikrarkebersamaan di masa lalu ternyata telah diinjak-injak. Ganti ikrar kebersamaan itu, kini lahir konspirasi antar elite sektarian sebagai sebuah 'atmosfir' baru dalampenyelenggaraan kehidupan politik, kekuasaan dan demokrasi. Konspirasi tersebut semakin mempersenjatai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarat-syarat al-Jarh dan al-Ta’dil

mimpi Habib Umar bin hafidz, pertanda apa?

Tafsir bi al-ra`yi al-madzmum,