Miris melihat negeri ini Tukang Becak membawa Spanduk Presiden,malah Gojek sejahtera

Bismillah
La haula wa La quwwata pula billah
Yth. Bapak presiden, serta seluruh pemimpin di Nusantara
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang menjadikan mata ini untuk melihat, dengan izinnya dia meneteskan air mata bagaimana tidak berbagai ketimpangan sosial semakin menjadi, disebagian besar kita sejahtera dengan berlebihan, sebahagian lain melarat dengan tak cukup tempat
tinggal. Inilah kita, inilah negeri kita, inilah negara kita. Pemerintah sebagai pemerhati masyarakat menengah kebawah kurang turut andil dalam memperjuangkan hak hak masyarakat. Coba kita perhatikan tukang becak yang setiap harinya mereka mencari sewa mondar mandir kesana kemari akan
tetapi mereka tidak menemukan apa yang mereka cari, sekali lagi coba perhatikan dengan cermat dari sekian becak yang berlalu lalang berapa yang dapat sewa? Wajah mereka penuh kecewa, kalau mereka diam dan menunggu ditempat dari mana datangnya sewa? Mereka juga berjalan menelusuri perkotaan hanya menghabiskan minyak. Maka dari itu pemerintah tolonglah jangan asal menerima kebijakan, tapi mengutamakan kemaslahatan, apakah dengan menerima gojek sebagai sesuatu yang memberikan maslahat kepada khalayak ramai atau justru membuat ketimpangan kesebahagian masyarakat lain. Ini hanya saran sebagai warga negara indonesia yang baik, yang turut merasakan apa yang mereka rasakan, dan saya sempat bertanya kepada seorang tukang becak bagaimana keadaan sewa bapak? Mereka hanya terdiam, ya begitulah sewa tidak nampak, entah kemana semuanya? Seperti itulah yang beliau bilang.
Setiap masalah pasti ada jalan keluar, begitupun dengan permasalahan kesejahteraan Becak ini, yang mereka sering membawa nama para pemimpin yang mencalonkan diri sebagai kepemimpinan tertinggi (entah itu presiden, gubernur, walikota bupati  hingga ke perangkat kepala desa mereka sering menempelkan spanduk dibelakang becaknya, pilih no sekian bersih, jujur, indonesia sejahtera dan bebas korupsi.
Inilah masyarakat sebagai alat rekayasa sosial. Siapakah yang memperhatikan ini?
Padahal amanat dari pancasila sebagai dasar negara di pasal kedua mengatakan  kemanusiaan yang adil dan beradab, dimana adilnya kita mengabaikan hak hak tukang becak. Apalah lagi pasal  ketiga persatuan indonesia, kalau kita mau melihat NKRI ini bersatu kita perhatikanlah semua lapisan masyarakat. Kita gandeng mereka semua jangan hanya menggandeng mereka disaat kampanye saja, setelah itu ego dari masing masing yang diutamakan.
Dan pesan ini sudah anda baca, kalau negeri ditimpa bencana akibat ketimpangan sosial, bukan tidak ada yang memperhatikan, bukan tidak ada yang mendoakan, tapi kebanyakan manusia hanya memikirkan perutnya sendiri, orang yang memikirkan perutnya sendiri maka harga dirinya sama dengan apa yang keluar dari perutnya (ali bin Abi thalib). solusi dari hal diatas pemerintalah yang lebih tahu, tetapi ini hanya sekedar saran, bagaimana mengatur supaya kesejahteraan antara becak dengan tukang ojek, ini bekeadilan? tentu hal pertama kita lakukan musyawarah dengan para tukang becak, membuat aplikasi becak yang online, mumpung ini menjelang pemilu, saran dari rakyat semoga didengar dan diterapkan. semoga pesan ini sampai kepada Bapak Presiden Beserta jajarannya tolong disebarluaskan
Allahu A'lam   


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarat-syarat al-Jarh dan al-Ta’dil

Tafsir bi al-ra`yi al-madzmum,

mimpi Habib Umar bin hafidz, pertanda apa?