Dibidang apapun perlu keseriusan apalagi soal cinta
Bismillah
La haula wa La quwwata pula billah
Kita sesama muslim diwajibkan mencintai sesama saudara kita, bahkan belumlah sempurna iman seseorang apabila dia belum mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai diri sendiri (hadis arbain an nawawi). Lihatlah bagaimana kita diwajibkan mencintai sesama muslim karena
ikatan kalimat tauhid, kalau orang lain mencintai mungkin karena kepentingan ini dan itu. Tapi cinta kita murni karena lillahi ta ala Jangan sampai saudara kita disakiti hati kita juga tidak tergerak sedikitpun biarkan aja yang penting saya tidak disakiti, juga jangan sampai saudara kita lapar, yang penting saya kenyang, kita baju baru tapi saudara kita kita biarkan pakai baju yang tidak layak pakai. Terkadang kita tidak mau dengan hal hal diatas tapi kalau saudara kita biarkan saja. Kita tidak mau pengangguran, tapi saudara kita menganggur ga apa-apa yang penting aku kerja, Bahkan Allah mengatakan dalam quran ali imran 92 belum sempurna iman salah seorang dari kalian sebelum kalian menginfakkan harta yang paling kalian cintai, dan apa saja yang kamu tindakan allah maha mengetahui. Maka dari itu urusan cinta ini, bukan perkara main2, ini perkara serius. apalagi kita bercinta dengan cara bermaksiat;
Naudzubillah. Ada seorang pemuda datang kepada rasul, ya rasulullah saya ingin sekali bermaksiat (zina), saya suka sekali dengan maksiat, sahabat yang hadir pada saat itu, sudah marah dan mau mukul itu orang, uda jelas2 maksiat haram ini mau minta pula dia. Tapi saat yang sama Rasul tidak marah, akan tetapi beliau bertanya kepada sahabat tadi, sukakah kamu jika ibumu dinikahi orang lain? Tidak ya rasul Suka kah kamu jika istrimu di zinahi orang lain? Tidak ya rasul saya tidak ridha. Berbagai pertanyaan diajukan Rasul kepada pemuda tersebut, kerbatmu, tetanggamu. Lalu pemuda tadi pun menjawab dengan jawaban yang sama tidak, tidak ya Rasul saya tidak ridha. Begitu juga orang lain mereka tidak suka kalau keluarganya dizinahi, oleh kamu. Boleh saja yang kamu zinahi itu keluarga dari teman2 mu, ibu dari pada sahabatmu. Sebagaimana kamu tidak menyukainya orang lainpun tidak suka dizinahi keluarganya.Untuk itu penting bagi kita untuk menekankan diri kita untuk tetap dalam aturan yang Allah buat. Tergusur bagi kita pemuda muslim untuk memperhatikan ini, menjaga pandangan,Kalau tidak sanggup lagi maka menikalah. Tidak punya modal? Maka berpuasa Kata Rasul. Dengan berpuasa syahwat kita terjaga. Please share sebagai penambah amal bagi kita semua
Allahu A'lam
La haula wa La quwwata pula billah
Kita sesama muslim diwajibkan mencintai sesama saudara kita, bahkan belumlah sempurna iman seseorang apabila dia belum mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai diri sendiri (hadis arbain an nawawi). Lihatlah bagaimana kita diwajibkan mencintai sesama muslim karena
ikatan kalimat tauhid, kalau orang lain mencintai mungkin karena kepentingan ini dan itu. Tapi cinta kita murni karena lillahi ta ala Jangan sampai saudara kita disakiti hati kita juga tidak tergerak sedikitpun biarkan aja yang penting saya tidak disakiti, juga jangan sampai saudara kita lapar, yang penting saya kenyang, kita baju baru tapi saudara kita kita biarkan pakai baju yang tidak layak pakai. Terkadang kita tidak mau dengan hal hal diatas tapi kalau saudara kita biarkan saja. Kita tidak mau pengangguran, tapi saudara kita menganggur ga apa-apa yang penting aku kerja, Bahkan Allah mengatakan dalam quran ali imran 92 belum sempurna iman salah seorang dari kalian sebelum kalian menginfakkan harta yang paling kalian cintai, dan apa saja yang kamu tindakan allah maha mengetahui. Maka dari itu urusan cinta ini, bukan perkara main2, ini perkara serius. apalagi kita bercinta dengan cara bermaksiat;
Naudzubillah. Ada seorang pemuda datang kepada rasul, ya rasulullah saya ingin sekali bermaksiat (zina), saya suka sekali dengan maksiat, sahabat yang hadir pada saat itu, sudah marah dan mau mukul itu orang, uda jelas2 maksiat haram ini mau minta pula dia. Tapi saat yang sama Rasul tidak marah, akan tetapi beliau bertanya kepada sahabat tadi, sukakah kamu jika ibumu dinikahi orang lain? Tidak ya rasul Suka kah kamu jika istrimu di zinahi orang lain? Tidak ya rasul saya tidak ridha. Berbagai pertanyaan diajukan Rasul kepada pemuda tersebut, kerbatmu, tetanggamu. Lalu pemuda tadi pun menjawab dengan jawaban yang sama tidak, tidak ya Rasul saya tidak ridha. Begitu juga orang lain mereka tidak suka kalau keluarganya dizinahi, oleh kamu. Boleh saja yang kamu zinahi itu keluarga dari teman2 mu, ibu dari pada sahabatmu. Sebagaimana kamu tidak menyukainya orang lainpun tidak suka dizinahi keluarganya.Untuk itu penting bagi kita untuk menekankan diri kita untuk tetap dalam aturan yang Allah buat. Tergusur bagi kita pemuda muslim untuk memperhatikan ini, menjaga pandangan,Kalau tidak sanggup lagi maka menikalah. Tidak punya modal? Maka berpuasa Kata Rasul. Dengan berpuasa syahwat kita terjaga. Please share sebagai penambah amal bagi kita semua
Allahu A'lam
Komentar
Posting Komentar