Cara agar bisa Menjadi Suami Idaman yang dibanggakan



Perhatikanlah, Aisyah menceritakan kisah yang indah kepada Rasulullah dan Rasulullah sabar
mendengarkan kisah tersebut padahal kisahnya panjang. Rasulullah sama sekali tidak memotong pembicaraan Aisyah, padahal beliau memiliki kesibukan yang sangat banyak juga urusan penting yang harus ditunaikan. Maka, suami yang baik adalah suami yang mendengarkan pembicaraan dan tidak memotong pembicaraan istrinya. Bila para wanita berkumpul, mereka membicarakan para lelaki. Hal ini berbeda dengan para lelaki, pembicaraannya seputar perkara- perkara yang berkaitan dengan kehidupan. Perlu diingat bahwa menasihati Seorang wanita harus dengan Cara yang lembut. Ibnu Hajar mengomentari sabda Rasulullah di akhir hadits "maka berwasiatlah kepada para wanita," "Seakan-akan pada sabda Rasul itu ada isyarat bahwa hendaknya ketika meluruskan wanita harus dilakukan dengan lembut sehingga tidak mengakibatkan patah, dan juga tidak dibiarkan begitu saja (tanpa ada usaha pembenahan sama sekali) sehingga ia akan terus pada kebengkokakannya. Oleh karena itu, Imam Al- Bukhari melanjutkan dengan bab yang berjudul "Jagalah diri dan keluarga kalian dari api neraka." Faedah dari hal ini adalah hendaknya sang suami tidak membiarkan istrinya di ataS kebengkokannya, jika ia telah melampaui kekurangan tabi'atnya sehingga melakukan kemaksiatan atau meninggalkan kewajiban. Maksudnya adalah suami membiarkan istrinya di atas kebengkokannya pada perkara- perkara yang dibolehkan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarat-syarat al-Jarh dan al-Ta’dil

Tafsir bi al-ra`yi al-madzmum,

mimpi Habib Umar bin hafidz, pertanda apa?