Kemunduran dan Akhir Dinasti Bani Umayah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada kehancuran, antara lain adalah :
1. Sistem pergantian khalifah yang sebelumnya menggunakan asas dan sistem musyawarah, diganti menjadi sistem monarki atau kerajaan, membuat persaingan
tidak sehat dalam memperebutkan tampuk kepemimpinan.
2. Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah yang tidak terlepas dari konflik-konflik pada masa Ali. Menimbulkan oposisi dari golongan Syiah dan Khawarij yang terus menerus merongrong kekuasaan Bani Umayyah.
3. Adanya pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam, semakin meruncing, sebagian besar golongan mawali (non Arab) terutama di Irak tidak setuju dengan status mawaliyang menggambarkan suatu inferioritas. perselisihan ini mendahului kejatuhan dinasti ini dan dampaknya mulai dirasakan pada tahun-tahun berikutnya di berbagai tempat yang berbeda.
4. Lemahnya pemerintahan Bani Umayyah disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana. Setelah kekhalifahan Hisyam yang mencapai puncak kesuksesan khilafah Bani Umayyah, khalifah penerusnya adalah penguasa-penguasa yang bermoral buruk, suka berfoya-foya, mabuk-mabukan, perempuan dan nyanyian, yang menyebabkan keruntuhan dinasti Bani Umayyah.
5. Munculnya gerakan oposisi baru yang dipelopori oleh Abbas bin Abdul Muthalib yang mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim, Syiah, dan mawali yang merasa dikelasduakan oleh pemerintahan Bani Umayyah, yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya peradaban baru, Dinasti Abbasiyah.
Akhirnya pada tahun 750 M, Dinasti Bani Umayyah digulingkan oleh Bani Abbas yang telah menyusun kekuatan baru. Marwan bin Muhammad Khalifah terakhir Bani Umayyah melarikan diri ke Mesir, kemudian ditangkap dan dibunuh di sana. Maka berakhirlah kekuasaan Bani Umayyah yang berlangsung selama kurang lebih 90 tahun.


DAftar Pustaka
Fred M Donner,. “Muhammad and the Chaliphate”, dalam John L. Esposito (ed.), The Oxford History of Islam, (New York : Oxford University Pers. 1999)
Ibnu Katsir, Al Bidayah wa An-Nihayah, terj. Amir Hamzah dan Misbah (Jakarta: Pustaka Azzam, 2012, Jilid XI
Abdul Syukur al-Azizi, Kitab Sejarah Peradaban Islam Terlengkap(Jogjakarta: Saufa, 2014), h. 113.
Philip K. Hitti, History of the Arabs, terj. R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2013.Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2008.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarat-syarat al-Jarh dan al-Ta’dil

Tafsir bi al-ra`yi al-madzmum,

mimpi Habib Umar bin hafidz, pertanda apa?