9 cara Islami menghibur Hati yang terluka
Menghibur orang yang sedang dilanda kesedihan bukan hanya mencukupkan dengan berbicara kepadanya saja. Akan tetapi, hal tersebut terkadang bisa dengan menggunakan uang, atau bisa juga dengan kedudukan yang dimilikinya, bisa juga dengan nasehat dan bimbingan, do'a dan memintakan ampunan kepada Allah atasnya, dapat juga dengan memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut, sesuai dengan tingkat keimanan sehingga sarananya juga mengekor bersamanya, setiap kali dijumpai imannya lemah maka semakin lemah pula sarananya, namun, semakin kuat imannya kuat pula sarana yang ditempuhnya.
Diantara sarana tersebut ialah:
1. Membantu ketika di tinggal orang yang dicintai.
Diantara perkara yang bisa menghibur hati yang sedang dirundung kesedihan akibat ditinggal oleh orang yang dicintainya ialah kalimat lembut ketika mengucapkan belasungkawa. Karena, kalimat yang lembut bagi orang yang tertimpa musibah akan meneguhkan dirinya, seizin Allah dan menebalkan rasa sabarnya sehingga mampu menghadapi musbih dengan mudah.
Sesungguhnya seorang hamba itu sangatlah lemah jiwanya, sehingga apabila ada orang yang menghiburnya, dan yang lainya menguatkan dirinya, maka perkara yang besar pun menjadi ringan.
Tatkala anak perempuanya al-Mahdi meninggal dirinya sangat bersedih hati dan berkeluh kesah yang belum pernah terdengar sebelumnya. Beberapa saat kemudian manusia datang untuk ta'ziyah kepadanya. Dan pada suatu hari datang Ibnu Syaibah kepadanya, lalu berkata kepadanya: 'Allah telah memberimu wahai Amirul mukminin kesempatan untuk memperoleh pahala, maka iringi dengan kesudahan yang baik yaitu sabar, jangan sampai musibah yang Allah timpakan padamu engkau balas dengan kemarahan, dan engkau lupakan segala nikmatNya.
Sesungguhnya pahala Allah itu lebih baik bagimu dari pada anakmu, dan kasih sayangnya Allah itu lebih baik baginya dari pada yang kamu berikan, maka orang yang paling berhak untuk sabar ialah orang yang sadar bahwa tidak mungkin lagi ada jalan untuk bisa menggembalikan dirinya'.
Maka para manusia tidak pernah melihat sebelumnya ada ucapan ta'ziyah yang lebih menusuk dalam sanubari dan ringkas dari pada ucapan ta'ziyahnya, sehingga hal tersebut menjadi faktor al-Mahdi merasa terhibur hatinya.
Dan diantara kisah yang sangat menyentuh didalam kalimat ta'ziyahnya ialah seperti apa yang dikisahkan dari sebagian orang arab tatkala ada seseorang yang masuk ke istana raja Bani al-Abbas, ketika dirinya ditinggal mati oleh anaknya yang bernama al-Abbas. Dirinya datang untuk mengucapkan belasungkawanya, kemudian ia mengatakan: 'Perkara yang lebih baik dari al-Abbas ialah mengharap pahala setelah kematiannya, dan sungguh Allah itu lebih baik dalam merawat al-Abbasmu dari pada engkau'.
2. Memberi ma'af pada orang lain, dan mau menerima ma'af orang yang meminta ma'af.
Berupayalah untuk mudah menerima udzur atas kesalahan orang lain, karena hal tersebut bisa sebagai sarana untuk menghibur hati. Karena seorang manusia pasti memiliki kesempatan untuk berbuat salah manakala berinteraksi bersama orang lain. Dan kafarahnya atas perbuatan tersebut ialah meminta ma'af.
Demikian juga keadaan bagi orang yang berbuat salah kepadamu, kemudian dia datang untuk meminta ma'af atas kesalahannya, maka termasuk sifat tawadhu yang engkau miliki mengharuskan untuk menerima permintaan ma'afnya, tanpa menoleh pada benar atau tidaknya dirimu, selanjutnya kejelekannya kita serahkan kepada Allah azza wa jalla…
3. Saling bertukar dalam memberi hadiah.
Dalam hadiah tanpa dipungkiri mempunyai efek yang luar biasa didalam menyenangkan hati. Belum lagi efek lain yang bisa mensucikan hati dari rasa iri dan dengki serta permusuhan. Dari Anas radhiyallahu 'anhu, bahwasannya ia pernah memberi wejangan pada anak-anaknya: 'Duhai anakku, saling memberilah di antara kalian, sesungguhnya hal tersebut bisa menumbuhkan rasa sayang diantara kalian'.
Diriwayatkan dari Abu Yusuf, bahwa ar-Rasyid memberi hadiah kepadanya dengan jumlah uang yang sangat banyak, dan hadiah tersebut datang tepat sekali tatkala beliau sedang duduk bersama para sahabatnya. Maka, ada salah seorang diantara mereka yang mengatakan: 'Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Teman duduk kalian adalah serikat kalian".
Lalu Abu Yusuf menjawab: 'Sesungguhnya ucapan seperti ini tidak mungkin terbantahkan dalam keadaan seperti ini, hanya saja ini ditujukan kepada orang yang takut terhadap hadiah, dari yang bisa dimakan dan minum yang bisa membuat hati orang senang, yang menjadi sebab menghibur hati dengan pengorbanannya'.
4. Senyuman.
Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « تبسمك في وجه أخيك لك صدقة » [ أخرجه الترمذي]
"Senyumanmu kepada saudaramu itu bernilai sedekah". HR at-Tirmidzi no: 1956. Dinyatakan shahih oleh al-Albani.
Maksud hadits ini, bahwa menunjukan wajah yang ceria dihadapan saudaramu apabila bertemu dengannya, itu akan diberi pahala sebagaimana halnya pahala ketika engkau bersedekah. Terlebih, buah lain yang bisa dipetik darinya, yaitu bisa menghibur hati dan menambah rasa cinta kepadanya.
Ibnu Uyainah pernah menyatakan: 'Wajah yang berbinar merupakan jaring untuk menangkap rasa sayang. Seperti, ketika dirimu bertemu dengan seseorang di jalan sedangkan raut mukamu menggambarkan kesedihan, gelisah dan gundah gulana, kemudian orang tersebut tersenyum kepadamu, maka engkau akan merasa kalau kesedihanmu itu telah hilang dan sirna'.
Ada sebuah atsar dari salah seorang sahabat, bahwa Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu pernah mengatakan: 'Apabila ada dua orang muslim bertemu lalu salah seorang diantara keduanya membikin senang temannya, kemudian ia mengambil tangannya (untuk berjabat tangan) maka dosa keduanya gugur sebagaimana daun berguguran dari pohonnya'.
Oleh karenanya, senyum bisa menyebarkan rasa cinta diantara kaum muslimin, menghibur perasaan, dan menumbuhkan rasa nyaman dan tenang didalam dada dan jiwa mereka.
5. Memenuhi kebutuhan orang lain.
Adalah salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam ialah tidak merasa terganggu berjalan bersama para janda tua, orang miskin dan mau membantu untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Hakim bin Hazam mengatakan: 'Sekiranya pada pagi hari tidak aku jumpai didepan pintu rumahku orang yang membutuhkan bantuan, melainkan pasti aku mengetahui bahwa itu merupakan musibah yang dengannya aku memohon kepada Allah agar diberi ganjaran atasnya'.
Berkata Muhammad bin Abdul Wahid, seorang ulama yang terkenal zuhud: 'Enggan untuk membantu menunaikan kebutuhan saudara muslim adalah kerendahan, dan didalam kerelaan membantu mereka merupakan keluhuran budi pekerti. Maka bersyukurlah kepada Allah atas karunia tersebut, dan bersegeralah untuk membantu memenuhi kebutuhan orang lain'.
Pada suatu hari, Baqiyu bin Makhlad pernah menuntun, berjalan bersama orang yang lemah dalam kegelepan menuju Isbilia, dan pada kesempatan yang lain bersama seseorang menuju Ilbirah, dan bersama wanita tua menuju Jayyaan. Hal ini beliau lakukan bersamaan dengan kesibukan dan banyaknya ibadah yang beliau lakukan, banyaknya murid serta kesibukan beliau dengan mengajar dan menulis.
6. Saling berkunjung.
Seperti mengunjungi orang yang sedang sakit ketika sakitnya, berkunjung antar saudara satu sama lain atau kepada orang lain, maka hal ini berdampak luar biasa didalam menghibur hati yang sedang gundah, dan dapat menumbuhkan persaudaran dan kasih sayang.
7. Memahami orang lain.
Kepribadian seseorang itu bagaikan lautan tak bertepi, dan jiwa setiap orang berbeda-beda, sesuatu yang barangkali cocok dengan orang itu belum tentu cocok untuk yang lain.
Dan semoga Allah merahmati Syabib bin Syaibah tatkala mengatakan: 'Janganlah seseorang duduk pada jalan yang bukan jalannya, maka jika engkau ingin bertemu orang jahil dengan ilmu, orang yang main-main dengan fikih, orang pandir dengan penjelasan, maka hal tersebut bisa menganggu teman dudukmu'.
Lihat ini, al-Muni'i Hasan bin Sa'id al-Makhzumi tatkala dirinya ingin mendirikan sebuah masjid jami'. Datang seorang perempuan tua dengan bajunya untuk dijualnya lalu mengfakkan hasilnya untuk membangun masjid tersebut. sedangkan bajunya tersebut tidak lebih dihargain setengah dinar, maka beliau menghibur perasaannya, dan membeli baju tersebut dengan seribu dinar, lalu menyembunyikan bajunya dan membungkusnya.
8. Merahasiakan kebaikan dan jasanya tatkala menghibur hati yang gundah.
Adalah Qa'qa'a bin Syaur apabila ada seseorang yang mencarinya, beliau duduk menemaninya. Lalu beliau memberi bagian dari hartanya, dan membantu urusannya, serta memberi syafa'at atas keperluannya. Kemudian orang tersebut pamitan sambil mengucapkan banyak terima kasih kepadanya.
Inilah sebagian kecil sarana yang dapat menghibur jiwa dan hati yang sedang dirundung kesedihan. Kita memohon kepada Allah semoga menjadikan itu semua bermanfaat bagi kita.
Selanjutanya, perlu diketahui, bahwasannya orang yang sakit, gundah, sedih, apakah dia dokter, pegawai, da'i, orang yang kaya atau miskin, orang dewasa atau kecil, semuanya membutuhkan pada untaian kalimat dengan bahasa yang indah, senyuman yang hangat, serta interaksi yang rukun. Tanpa dipungkiri kita semuanya membutuhkan pada bentuk ibadah semacam ini.
Oleh karena itu, seharusnya bagi semua pihak agar mau menghidupkan kembali ibadah yang satu ini, lalu menerapkannya baik bersama anak kecil maupun orang dewasa, dengan orang yang sedang sakit atau yang sehat, bersama para pelajar atau guru, dengan orang yang alim maupun yang bodoh, bersama orang yang benar maupun keliru.
Terkadang seorang anak kecil bisa berubah menjadi sosok seorang ulama besar yang banyak memberi sumbangsih pada umat, dan itu terjadi hanya dengan sebab sebuah kalimat dorongan yang didengar dari gurunya atau orang tuanya.
Bisa jadi, orang sakit dengan kesakitan yang dirasakannya bisa sembuh, sehat wal afiat gara-gara mendengar ungkapan yang mampu memberinya semangat untuk bisa sembuh, atau mendengar do'a yang bagus, senyuman yang jujur, dari orang yang datang berkunjung kepadanya.
Bisa juga, orang yang salah, banyak melakukan perbuatan dosa, dan mendalimi dirinya sendiri berubah menjadi sosok yang alim dan sholeh dengan sebab mendengar sebuah wejangan yang menyentuh, peringatan yang dalam serta bimbingan yang lurus.
Harus ada perasaan lemah bagi seorang hamba, supaya dirinya selalu menjalin hubungan bersama Rabbnya Yang Esa, Dialah Dzat yang mampu merubah kehidupan menjadi senang, dan tempat berlindung bagi orang-orang yang sedang dirundung bencana, Dialah satu-satunya Dzat yang mampu mengangkat kesulitan. Sebagaimana yang tercantum didalam firmanNya:
﴿ أَمَّن يُجِيبُ ٱلۡمُضۡطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكۡشِفُ ٱلسُّوٓءَ ٦٢ ﴾ [ النمل : 62]
"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan". (QS an-Naml: 62).
Ini sebagai peringatan bagi orang-orang yang ditimpa musibah dengan adanya pahala yang sangat besar.
Dan sebagaimana yang datang dalam riwayatnya Abu Hurairah dan Abu Sa'id radhiyallahu 'anhuma, bahwasannya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ » [ أخرجه البخاري ]
"Tidaklah seorang muslim tertimpa cobaan, tidak pula penyakit, kesusahan, kesedihan, musibah, sampai sekiranya duri yang menusuknya, melainkan Allah pasti akan menjadikan sebagai penghapus dosa-dosanya". HR Bukhari no: 5642.
Berapa banyak orang yang saling bergantian keadaaanya dan berubah urusannya, dengan sebab ujian atau musibah yang menimpanya. Oleh karena itu, memberi dukungan pada mereka untuk sabar dan kuat adalah perkara wajib yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, sehingga dirinya tidak menjadi orang yang binasa akibat terkena cobaan dan ujian yang menimpanya, terbawa oleh hantaman angin musibah dan bencana.
Kita berdo'a kepada Allah azza wa jalla, semoga selalu menjaga kita semua dari fitnah, baik yang nampak maupun yang tidak nampak, dan menyatukan hati-hati kita, serta mempererat hubungan persaudaraan diantara kita. Dan menjadikan kita sebagai orang yang mendapat petunjuk serta mengikutinya dan bukan dijadikan sebagai orang yang tersesat dan disesatkan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada hamba dan utusanNya nabi kita Muhammad, kepada keluarga beliau dan para sahabatnya semua.
9. ada satu kebahagiaan yang tidak tertandingi dengan beribadah apapun yaitu perbanyak sajalah salawat kepda baginda, sampai guru kita pernah mengatakan kalau dengan salawat ini kamu belum juga menemui ketenagan dan kelapangan hidup maka ludahi saja muka saya
adapun salawat yang diajarkan cukup singkkat yaitu sa;lawat jibri
sallallahu ala muhammad
minimal 1000x perhari, kalau tidak juga anda mengalami perubahan hidup ludahi saja bacaan iini.
Diantara sarana tersebut ialah:
1. Membantu ketika di tinggal orang yang dicintai.
Diantara perkara yang bisa menghibur hati yang sedang dirundung kesedihan akibat ditinggal oleh orang yang dicintainya ialah kalimat lembut ketika mengucapkan belasungkawa. Karena, kalimat yang lembut bagi orang yang tertimpa musibah akan meneguhkan dirinya, seizin Allah dan menebalkan rasa sabarnya sehingga mampu menghadapi musbih dengan mudah.
Sesungguhnya seorang hamba itu sangatlah lemah jiwanya, sehingga apabila ada orang yang menghiburnya, dan yang lainya menguatkan dirinya, maka perkara yang besar pun menjadi ringan.
Tatkala anak perempuanya al-Mahdi meninggal dirinya sangat bersedih hati dan berkeluh kesah yang belum pernah terdengar sebelumnya. Beberapa saat kemudian manusia datang untuk ta'ziyah kepadanya. Dan pada suatu hari datang Ibnu Syaibah kepadanya, lalu berkata kepadanya: 'Allah telah memberimu wahai Amirul mukminin kesempatan untuk memperoleh pahala, maka iringi dengan kesudahan yang baik yaitu sabar, jangan sampai musibah yang Allah timpakan padamu engkau balas dengan kemarahan, dan engkau lupakan segala nikmatNya.
Sesungguhnya pahala Allah itu lebih baik bagimu dari pada anakmu, dan kasih sayangnya Allah itu lebih baik baginya dari pada yang kamu berikan, maka orang yang paling berhak untuk sabar ialah orang yang sadar bahwa tidak mungkin lagi ada jalan untuk bisa menggembalikan dirinya'.
Maka para manusia tidak pernah melihat sebelumnya ada ucapan ta'ziyah yang lebih menusuk dalam sanubari dan ringkas dari pada ucapan ta'ziyahnya, sehingga hal tersebut menjadi faktor al-Mahdi merasa terhibur hatinya.
Dan diantara kisah yang sangat menyentuh didalam kalimat ta'ziyahnya ialah seperti apa yang dikisahkan dari sebagian orang arab tatkala ada seseorang yang masuk ke istana raja Bani al-Abbas, ketika dirinya ditinggal mati oleh anaknya yang bernama al-Abbas. Dirinya datang untuk mengucapkan belasungkawanya, kemudian ia mengatakan: 'Perkara yang lebih baik dari al-Abbas ialah mengharap pahala setelah kematiannya, dan sungguh Allah itu lebih baik dalam merawat al-Abbasmu dari pada engkau'.
2. Memberi ma'af pada orang lain, dan mau menerima ma'af orang yang meminta ma'af.
Berupayalah untuk mudah menerima udzur atas kesalahan orang lain, karena hal tersebut bisa sebagai sarana untuk menghibur hati. Karena seorang manusia pasti memiliki kesempatan untuk berbuat salah manakala berinteraksi bersama orang lain. Dan kafarahnya atas perbuatan tersebut ialah meminta ma'af.
Demikian juga keadaan bagi orang yang berbuat salah kepadamu, kemudian dia datang untuk meminta ma'af atas kesalahannya, maka termasuk sifat tawadhu yang engkau miliki mengharuskan untuk menerima permintaan ma'afnya, tanpa menoleh pada benar atau tidaknya dirimu, selanjutnya kejelekannya kita serahkan kepada Allah azza wa jalla…
3. Saling bertukar dalam memberi hadiah.
Dalam hadiah tanpa dipungkiri mempunyai efek yang luar biasa didalam menyenangkan hati. Belum lagi efek lain yang bisa mensucikan hati dari rasa iri dan dengki serta permusuhan. Dari Anas radhiyallahu 'anhu, bahwasannya ia pernah memberi wejangan pada anak-anaknya: 'Duhai anakku, saling memberilah di antara kalian, sesungguhnya hal tersebut bisa menumbuhkan rasa sayang diantara kalian'.
Diriwayatkan dari Abu Yusuf, bahwa ar-Rasyid memberi hadiah kepadanya dengan jumlah uang yang sangat banyak, dan hadiah tersebut datang tepat sekali tatkala beliau sedang duduk bersama para sahabatnya. Maka, ada salah seorang diantara mereka yang mengatakan: 'Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Teman duduk kalian adalah serikat kalian".
Lalu Abu Yusuf menjawab: 'Sesungguhnya ucapan seperti ini tidak mungkin terbantahkan dalam keadaan seperti ini, hanya saja ini ditujukan kepada orang yang takut terhadap hadiah, dari yang bisa dimakan dan minum yang bisa membuat hati orang senang, yang menjadi sebab menghibur hati dengan pengorbanannya'.
4. Senyuman.
Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « تبسمك في وجه أخيك لك صدقة » [ أخرجه الترمذي]
"Senyumanmu kepada saudaramu itu bernilai sedekah". HR at-Tirmidzi no: 1956. Dinyatakan shahih oleh al-Albani.
Maksud hadits ini, bahwa menunjukan wajah yang ceria dihadapan saudaramu apabila bertemu dengannya, itu akan diberi pahala sebagaimana halnya pahala ketika engkau bersedekah. Terlebih, buah lain yang bisa dipetik darinya, yaitu bisa menghibur hati dan menambah rasa cinta kepadanya.
Ibnu Uyainah pernah menyatakan: 'Wajah yang berbinar merupakan jaring untuk menangkap rasa sayang. Seperti, ketika dirimu bertemu dengan seseorang di jalan sedangkan raut mukamu menggambarkan kesedihan, gelisah dan gundah gulana, kemudian orang tersebut tersenyum kepadamu, maka engkau akan merasa kalau kesedihanmu itu telah hilang dan sirna'.
Ada sebuah atsar dari salah seorang sahabat, bahwa Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu pernah mengatakan: 'Apabila ada dua orang muslim bertemu lalu salah seorang diantara keduanya membikin senang temannya, kemudian ia mengambil tangannya (untuk berjabat tangan) maka dosa keduanya gugur sebagaimana daun berguguran dari pohonnya'.
Oleh karenanya, senyum bisa menyebarkan rasa cinta diantara kaum muslimin, menghibur perasaan, dan menumbuhkan rasa nyaman dan tenang didalam dada dan jiwa mereka.
5. Memenuhi kebutuhan orang lain.
Adalah salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam ialah tidak merasa terganggu berjalan bersama para janda tua, orang miskin dan mau membantu untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Hakim bin Hazam mengatakan: 'Sekiranya pada pagi hari tidak aku jumpai didepan pintu rumahku orang yang membutuhkan bantuan, melainkan pasti aku mengetahui bahwa itu merupakan musibah yang dengannya aku memohon kepada Allah agar diberi ganjaran atasnya'.
Berkata Muhammad bin Abdul Wahid, seorang ulama yang terkenal zuhud: 'Enggan untuk membantu menunaikan kebutuhan saudara muslim adalah kerendahan, dan didalam kerelaan membantu mereka merupakan keluhuran budi pekerti. Maka bersyukurlah kepada Allah atas karunia tersebut, dan bersegeralah untuk membantu memenuhi kebutuhan orang lain'.
Pada suatu hari, Baqiyu bin Makhlad pernah menuntun, berjalan bersama orang yang lemah dalam kegelepan menuju Isbilia, dan pada kesempatan yang lain bersama seseorang menuju Ilbirah, dan bersama wanita tua menuju Jayyaan. Hal ini beliau lakukan bersamaan dengan kesibukan dan banyaknya ibadah yang beliau lakukan, banyaknya murid serta kesibukan beliau dengan mengajar dan menulis.
6. Saling berkunjung.
Seperti mengunjungi orang yang sedang sakit ketika sakitnya, berkunjung antar saudara satu sama lain atau kepada orang lain, maka hal ini berdampak luar biasa didalam menghibur hati yang sedang gundah, dan dapat menumbuhkan persaudaran dan kasih sayang.
7. Memahami orang lain.
Kepribadian seseorang itu bagaikan lautan tak bertepi, dan jiwa setiap orang berbeda-beda, sesuatu yang barangkali cocok dengan orang itu belum tentu cocok untuk yang lain.
Dan semoga Allah merahmati Syabib bin Syaibah tatkala mengatakan: 'Janganlah seseorang duduk pada jalan yang bukan jalannya, maka jika engkau ingin bertemu orang jahil dengan ilmu, orang yang main-main dengan fikih, orang pandir dengan penjelasan, maka hal tersebut bisa menganggu teman dudukmu'.
Lihat ini, al-Muni'i Hasan bin Sa'id al-Makhzumi tatkala dirinya ingin mendirikan sebuah masjid jami'. Datang seorang perempuan tua dengan bajunya untuk dijualnya lalu mengfakkan hasilnya untuk membangun masjid tersebut. sedangkan bajunya tersebut tidak lebih dihargain setengah dinar, maka beliau menghibur perasaannya, dan membeli baju tersebut dengan seribu dinar, lalu menyembunyikan bajunya dan membungkusnya.
8. Merahasiakan kebaikan dan jasanya tatkala menghibur hati yang gundah.
Adalah Qa'qa'a bin Syaur apabila ada seseorang yang mencarinya, beliau duduk menemaninya. Lalu beliau memberi bagian dari hartanya, dan membantu urusannya, serta memberi syafa'at atas keperluannya. Kemudian orang tersebut pamitan sambil mengucapkan banyak terima kasih kepadanya.
Inilah sebagian kecil sarana yang dapat menghibur jiwa dan hati yang sedang dirundung kesedihan. Kita memohon kepada Allah semoga menjadikan itu semua bermanfaat bagi kita.
Selanjutanya, perlu diketahui, bahwasannya orang yang sakit, gundah, sedih, apakah dia dokter, pegawai, da'i, orang yang kaya atau miskin, orang dewasa atau kecil, semuanya membutuhkan pada untaian kalimat dengan bahasa yang indah, senyuman yang hangat, serta interaksi yang rukun. Tanpa dipungkiri kita semuanya membutuhkan pada bentuk ibadah semacam ini.
Oleh karena itu, seharusnya bagi semua pihak agar mau menghidupkan kembali ibadah yang satu ini, lalu menerapkannya baik bersama anak kecil maupun orang dewasa, dengan orang yang sedang sakit atau yang sehat, bersama para pelajar atau guru, dengan orang yang alim maupun yang bodoh, bersama orang yang benar maupun keliru.
Terkadang seorang anak kecil bisa berubah menjadi sosok seorang ulama besar yang banyak memberi sumbangsih pada umat, dan itu terjadi hanya dengan sebab sebuah kalimat dorongan yang didengar dari gurunya atau orang tuanya.
Bisa jadi, orang sakit dengan kesakitan yang dirasakannya bisa sembuh, sehat wal afiat gara-gara mendengar ungkapan yang mampu memberinya semangat untuk bisa sembuh, atau mendengar do'a yang bagus, senyuman yang jujur, dari orang yang datang berkunjung kepadanya.
Bisa juga, orang yang salah, banyak melakukan perbuatan dosa, dan mendalimi dirinya sendiri berubah menjadi sosok yang alim dan sholeh dengan sebab mendengar sebuah wejangan yang menyentuh, peringatan yang dalam serta bimbingan yang lurus.
Harus ada perasaan lemah bagi seorang hamba, supaya dirinya selalu menjalin hubungan bersama Rabbnya Yang Esa, Dialah Dzat yang mampu merubah kehidupan menjadi senang, dan tempat berlindung bagi orang-orang yang sedang dirundung bencana, Dialah satu-satunya Dzat yang mampu mengangkat kesulitan. Sebagaimana yang tercantum didalam firmanNya:
﴿ أَمَّن يُجِيبُ ٱلۡمُضۡطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكۡشِفُ ٱلسُّوٓءَ ٦٢ ﴾ [ النمل : 62]
"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan". (QS an-Naml: 62).
Ini sebagai peringatan bagi orang-orang yang ditimpa musibah dengan adanya pahala yang sangat besar.
Dan sebagaimana yang datang dalam riwayatnya Abu Hurairah dan Abu Sa'id radhiyallahu 'anhuma, bahwasannya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ » [ أخرجه البخاري ]
"Tidaklah seorang muslim tertimpa cobaan, tidak pula penyakit, kesusahan, kesedihan, musibah, sampai sekiranya duri yang menusuknya, melainkan Allah pasti akan menjadikan sebagai penghapus dosa-dosanya". HR Bukhari no: 5642.
Berapa banyak orang yang saling bergantian keadaaanya dan berubah urusannya, dengan sebab ujian atau musibah yang menimpanya. Oleh karena itu, memberi dukungan pada mereka untuk sabar dan kuat adalah perkara wajib yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, sehingga dirinya tidak menjadi orang yang binasa akibat terkena cobaan dan ujian yang menimpanya, terbawa oleh hantaman angin musibah dan bencana.
Kita berdo'a kepada Allah azza wa jalla, semoga selalu menjaga kita semua dari fitnah, baik yang nampak maupun yang tidak nampak, dan menyatukan hati-hati kita, serta mempererat hubungan persaudaraan diantara kita. Dan menjadikan kita sebagai orang yang mendapat petunjuk serta mengikutinya dan bukan dijadikan sebagai orang yang tersesat dan disesatkan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada hamba dan utusanNya nabi kita Muhammad, kepada keluarga beliau dan para sahabatnya semua.
9. ada satu kebahagiaan yang tidak tertandingi dengan beribadah apapun yaitu perbanyak sajalah salawat kepda baginda, sampai guru kita pernah mengatakan kalau dengan salawat ini kamu belum juga menemui ketenagan dan kelapangan hidup maka ludahi saja muka saya
adapun salawat yang diajarkan cukup singkkat yaitu sa;lawat jibri
sallallahu ala muhammad
minimal 1000x perhari, kalau tidak juga anda mengalami perubahan hidup ludahi saja bacaan iini.
Komentar
Posting Komentar